Berita Riau
Butuh 15 Jam Perjalanan Lepasliarkan Lanustika, Harimau yang Diduga Terkam Remaja di Siak
Harimau Sumatera berusia 3 tahun yang diberi nama Lanustika dilepasliarkan di salah satu kawasan konservasi di Provinsi Riau
Penulis: Theo Rizky | Editor: Nurul Qomariah
Kaki Harimau Luka Kena Jerat
Diberitakan sebelumnya, Plh Kepala BBKSDA Riau, Hartono menuturkan, kucing belang raksasa ini sampai di kandang karantina di PRHS Dharmasraya pada Jumat (10/9/2021) lalu
Harimau ini dibawa dari Siak ke Pekanbaru, tepatnya ke Kantor BBKSDA Riau . Hanya sebentar di sana, tim melanjutkan perjalanan ke Dharmasraya, dengan memakan waktu 14 jam.
Tim medis mengecek kestabilan kondisi fisik harimau, tingkah dan prilaku, serta melakukan pengobatan terhadap kaki kanan bagian depannya yang terluka, akibat kena jerat.
Secara umum Hartono menyampaikan, fisik harimau terbilang sehat. Saat masuk kandang karantina, tim memberinya makan daging segar.
"Agresifnya masih sangat tinggi, langsung diterkam, sifat alam liarnya masih ada," tutur Hartono.
Diterangkannya, tim tidak langsung melepasliarkan harimau itu ke habitatnya, karena tim akan mengobati dulu luka di kakinya yang sudah membengkak dan terdapat myiasis (belatung).
Bahkan luka itu sudah masuk tahap pembusukan jaringan.
Untuk pelepasliaran nanti kata Hartono, cepat atau lambatnya tergantung dengan kondisi harimau itu sendiri.
Tim nanti yang akan menyatakan harimau itu sudah layak dilepas atau belum.
Pihaknya dan tim yang melakukan observasi terhadap harimau itu disebutkan Hartono, juga masih berkoordinasi soal lokasi pelepasliaran yang pas untuk satwa dilindungi tersebut.
"Karena harus sesuai habitat. Habitat sebelumnya harimau ini kan di daerah bergambut maka akan kita cari juga habitat bergambut," katanya lagi.
Ditanyai apakah sudah dipastikan harimau tersebut yang menerkam remaja bernama Malta Alfarel Nduru (16) hingga tewas beberapa waktu lalu, Hartono mengaku pihaknya belum bisa memastikan.
Diduga Serang Remaja di Siak hingga Tewas
Sebelumnya pada Minggu (29/8/2021) malam, mayat korban ditemukan secara mengenaskan di lokasi perkebunan PT Sawit Unisraya.
"Kami belum berani memberikan statement bahwa harimau itu sebagai harimau yang menerkam,” katanya
Harimau Sumatera tersebut sudah diberi nama 'Lanustika'. Hartono menguraikan alasan dibalik pemberian nama itu.
"Lanus itu nama lokasinya, Tika itu nama perempuan dan sekaligus nama salah satu dokter hewan yang menangani harimau ini," pungkasnya.
Harimau Sumatera itu masuk kandang perangkap atau box trap berisi umpan kambing milik BBKSDA Riau.
( Tribunpekanbaru.com / Theo Rizky)