Perang Ukraina vs Rusia
Volodymyr Zelensky Memproklamirkan Ukraina akan Menjadi Israel yang Lebih Besar
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluarkan pernyataan kontroversi, mengatakan jika Ukraina akan menjadi Israel raksasa.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluarkan pernyataan kontroversi, mengatakan jika Ukraina akan menjadi Israel raksasa.
Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa Ukraina akan melihat ke Israel menjadi inspirasi mengenai pengaturan keamanan masa depan.
Volodymyr Zelensky melihat Liberalisasi Israel sebagai inspirasi bagi Ukraina.
Serangan Rusia ke Ukraina membuyarkan mimpi tersebut.
Diberitakan Rusia Today, Volodymyr Zelensky mengatakan keamanan akan menjadi masalah nomor satu bagi Ukraina untuk dekade berikutnya.
Ia bahkan menggambarkan Ukraina akan dibanjiri militer yang berlalu-lalang di jalanan kota.
“Ukraina pasti tidak akan seperti yang kita inginkan sejak awal. Itu tidak mungkin. Benar-benar liberal, Eropa – tidak akan seperti itu,” katanya.
“Kami akan menjadi Israel besar dengan wajahnya sendiri. Kami tidak akan terkejut jika kami memiliki perwakilan dari Angkatan Bersenjata atau Garda Nasional di bioskop, supermarket, dan orang-orang dengan senjata," lanjutnya tanpa melihat kondisi Palestina yang terus dicaplok dan dijajah Israel.
Dihubungi oleh Haaretz setelah komentar Volodymyr Zelensky, Duta Besar Ukraina untuk Israel Yevgen Korniychuk mengatakan, "apa pun yang terjadi selanjutnya, di Ukraina akan serupa dengan situasi keamanan di Israel,”.
Ia mengatakan situasi Ukraina akan sama seperti Isael nantinya dengan kehadiran militer di jalanan kota.
"Anda akan melihat lebih banyak orang bersenjata di jalanan, bahkan ketika keadaan menjadi lebih damai daripada sekarang. Orang Israel telah hidup dikelilingi oleh musuh sepanjang sejarah mereka dan Ukraina akan melakukan hal yang sama,” lanjutnya.
Meskipun ada pertengkaran singkat antara Zelensky dan anggota parlemen Israel bulan lalu setelah presiden Volodymyr Zelensky membandingkan situasi Ukraina dengan Holocaus.
Perdana Menteri Naftali Bennett telah membuat beberapa tawaran untuk menengahi negosiasi antara Kiev dan Moskow, dengan mengatakan dia merasa berkewajiban untuk membantu mengakhiri pertempuran.
Turki telah memainkan peran yang sama, mengadakan beberapa pembicaraan tingkat tinggi di wilayahnya dalam beberapa pekan terakhir.
Volodymyr Zelensky secara terbuka mengkritik Tel Aviv dalam komentarnya kepada Knesset pada bulan Maret, menuduh pemerintah apatis dan mediasi tanpa memihak sambil menuntut dukungan militer untuk Ukraina.
