IMSAK, Apa Arti Kata Imsak dalam Bahasa Arab dan Apa Hukum Sahur Setelah Imsak?

Tanda waktu imsak sudah terdengar, lantas apa arti kata imsak dalam Bahasa Arab dan apa hukum sahur setelah imsak ? Berikut jawaban dan penjelasannya

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
pixabay
IMSAK, Apa Arti Kata Imsak dalam Bahasa Arab dan Apa Hukum Sahur Setelah Imsak? 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tanda waktu imsak sudah terdengar, lantas apa arti kata imsak dalam Bahasa Arab dan apa hukum sahur setelah imsak ? Berikut jawaban dan penjelasannya.

Selama puasa Ramadhan , banyak yang menyebut imsak dan mendengar tanda waktu imsak sudah tiba, namun ada yang ingin tahu arti kata imsak dalam Bahasa Arab dan apa hukum sahur setelah imsak .

Pada bulan Ramadhan tak terlepas dengan imsak, bahkan terdapat jadwal imsakiyah yang ditempel di papan pengumuman masjid, dan disebarkan ke warga sekitar, lantas arti kata imsak dalam Bahasa Arab dan apa hukum sahur setelah imsak .

Imsak adalah bahasa Arab, dalam bahasa Indonesia, imsak artinya menahan.

Buya Yahya mengatakan, imsak adalah jarak dan pertanda sebelum masuk waktu fajar.

Dalam hal ini pengingat bagi umat Islam untuk siap-siap berhenti makan sebelum kumandang adzan subuh tiba.

"Definisi puasa menahan diri dari segala yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar, namun waktu fajar ini tidak semua orang bisa tahu, kadang terlindung pohon, gunung, atau bukit, maka dari itu imsak adalah start sebelum terbitnya fajar," terang Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Menurut hitung para ahli, dijelaskannya terbitnya fajar dari imsak berjarak sekitar 10-15 menit dan direntang waktu ini masih dibolehkan untuk makan dan minum.

Imsak bertujuan untuk memberitahu segera tibanya waktu fajar atau waktu shalat subuh.

Diriwayatkan hadis shahih, jarak makan Nabi Muhammad SAW sebelum terbit fajar kurang lebih 50 ayat maka ditafsirkan sekitar 10-15 menit.

"Saat tanda imsak berbunyi, siap-siap berhenti makan, sikat gigi, setelah itu boleh minum, artinya peringatan, sebab saat sudah adzan ketika makan tidak boleh ditelan, puasanya batal," imbuhnya.

Ia mengimbau agar imsak dipahami bukan pertanda dimulainya puasa dan dilarang makan, masih boleh makan dan minum namun sebagai peringatan segara terbit fajar atau adzan subuh.

Buya Yahya menjelaskan apabila adzan yang dimaksud adalah adzan yang menunjukkan waktu subuh tiba, maka disaat mendengar suara adzan tidak boleh makan.

Karena itu sudah menandakan waktu subuh, muadzin harus benar mengikuti waktu.

Adapun mengenai hadits yang mengatakan apabila mendengar suara Bilal mengumandangkan adzan maka makan dan minumlah.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved