Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gembong Narkoba yang Diburu 200 Negara ini Tertangkap Karena Kebelet Berhubungan Intim

Gembong Narkoba yang diburu 200 negara itu ditangkap karena tak kuasa menahan birahinya setelah kenalan dengan model cantik.

Penulis: M Iqbal | Editor: Guruh Budi Wibowo
Policia Nacional de Colombia/Newsflash via Daily Star
Gembong Narkoba ini ditangkap setelah berhubungan intim dengan model 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Polisi Kolombia akhirnya berhasil menangkap gembong Narkoba yang diburu 200 negara.

Buronan bernama Brian Donaciano Olguin Berdugo (38) itu tertangkap setelah keluar dari persembunyiannya setelah berhubungan intim dengan seorang model di kamar sebuah apartemen.

Keberadaan Berdugo terlacak ketika wanita teman kencanya itu mengunggah foto mereka di media sosial.

Warga negara Meksiko itu dilaporkan telah tiba di negara Amerika Selatan pada bulan Februari untuk menengahi kesepakatan kokain dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Tentara Rakyat Kolombia (FARC) atas nama Kartel Sinaloa.

Namun setelah menyelesaikan kesepakatannya, dia pergi ke Cali untuk bertemu dengan seorang model seksi, yang dikabarkan menghabiskan beberapa malam bersamanya di sebuah apartemen mewah.

Serasa aman, ia bahkan mengabaikan kerahasiaan dirinya.

Ia bahkan mengunjungi tempat wisata yang ramai di Cerro de los Cristales bersama wanita tersebut.

Nasibnya ditentukan ketika model itu mengunggah foto di Facebook dan agen DEA memberi tahu Polisi Anti-Narkotika Kolombia tentang lokasi tersangka.

Menurut laporan tambahan, kamera keamanan di Bandara Internasional Jose Maria Cordova merekam Berdugo bersama wanita menarik lainnya juga.

Petugas intelijen Kolombia kemudian mulai mengikutinya.

"Kami percaya hasil ini adalah yang paling penting dalam hal menangkap delegasi kartel Meksiko yang datang untuk melakukan kejahatan perdagangan narkoba dengan FARC di Cauca." kata Juru bicara polisi Jenderal Jorge Vargas Valencia.

Raja obat bius Meksiko ini ditahan dengan perintah ekstradisi ke AS, sementara pengacaranya berusaha mencegah hal ini.

Sementara itu, polisi dilaporkan mengklaim bahwa mereka ditawari 265.000 dolar sebagai suap untuk pembebasannya.(Tribunpekanbaru.com).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved