Adiknya Tewas Dibunuh, Kakak Korban Mengaku Juga Pernah Diancam Kasatpol PP Makassar
Najamuddin Sewang mengungkapkan, sebelum sang adik ditembak, Kasatpol PP Kota Makassar Iqbal Asnan pun pernah mengancamnya
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kastpol PP) Makassar, Muhammad Iqbal Adnan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana.
Dia diduga mendalangi penembakan seorang pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar, Najamuddin Sewang (40).
Najamuddin tewas dengan luka diduga bekas proyektil peluru di bagian belakang tubuhnya.
Penembakan tersebut diduga terjadi karena persoalan cinta segitiga.
Pengakuan kakak korban
Juni Sewang, kakak kandung korban Najamuddin Sewang mengungkapkan, sebelum sang adik ditembak, Kasatpol PP Kota Makassar Iqbal Asnan pun pernah mengancamnya
Menurut Juni, korban dan para pelaku saling kenal. Bahkan dia mengaku, sudah lama mengenal Iqbal Asnan (IA) sebelum menjadi PNS dan mendapat jabatan sebagai Kepala Satpol PP.
"Saya kenal IA, bukan sekarang. Tapi jauh sebelum menjabat dan sebelum ASN, kami kenal lama. Sebelum menjabat Kasatpol PP, IA ini pernah menjabat sebagai Kadis Perhubungan Kota Makassar. Di situlah juga adik saya bertugas dan wanita yang disebut motif cinta segitiga tersebut," katanya.
Juni membeberkan, dirinya pernah ditelepon langsung oleh IA dan diancam. Ancaman itu terkait korban dan wanita yang disukai tersangka IA.
"Kalau yang dimaksud IA, saya tahu. Karena dia pernah hubungi saya secara langsung dan dia mengancam. Ancaman langsung ke saya by phone. IA bilang ke saya, kalau bukan adikmu saya habisi. Itu sudah lama, kalau tidak salah tahun 2019," ungkapnya.
Cinta segitiga
Setelah pengancaman itu, Juni pun menanyakan kepada adiknya. Namun, saat itu sang adik mengaku tidak memiliki masalah.
"Terus saya tanya adik saya. Ini kenapa, adik saya bilang enggak apa-apa. Saya minta dia hentikan, jauh sebelum almarhum masuk ke Dishub, sudah saya peringatkan," katanya.
Juni menjelaskan, ada staf di Dinas Perhubungan yang selalu ingin mendekati korban. Dia pun telah memperingatkan korban agar menghentikan kedekatan itu, setelah dirinya diancam oleh IA.
"Saya tidak pungkiri, almarhum banyak dekat. Cuma saya bilang kalau ada mau mendekat tidak masalah, tapi yang satu ini jangan. Itu wanita sudah lama saya kenal juga, sebelum masuk di Dinas Perhubungan sampai kini mempunyai jabatan," paparnya.

 
			
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											