Berita Pelalawan
Jalisbon Rusak Parah Tergenang Air, Saat Di Lokasi Bupati Pelalawan Temukan Ada yang Buat Tanggul
Akses jalan Jalan Lintas Bono rusak dan tergenang air hingga menyulitkan kendaraan melintas baik ke arah Desa Pulau Muda maupun sebaliknya.
Penulis: johanes | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Bupati Pelalawan, H Zukri langsung meninjau Jalan Lintas Bono (Jalisbon) di Kecamatan Teluk Meranti yang rusak parah, Rabu (20/4/2022) lalu.
Pasalnya foto dan video Jalisbon yang rusak berat viral di Media Sosial (Medsos) sejak empat hari yang lalu.
Bupati Zukri turun ke Teluk Meranti dan melihat kondisi Jalisbon yang memprihatinkan.
Akses jalan rusak dan tergenang air hingga menyulitkan kendaraan melintas baik ke arah Desa Pulau Muda maupun sebaliknya.
Bahkan ada kubangan air yang cukup dalam di wilayah Kelurahan Teluk Meranti membuat jalan nyaris putus.
Zukri turut didampingi beberapa pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan lainnya.
Rombongan sembari melakukan safari Ramadhan ke Desa Pulau Muda.
"Kita sudah lihat langsung ke lapangan dan menganalisis permasalahannya serta mencari solusinya," kata Bupati Zukri kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (21/4/2022).
Bupati Zukri menyampaikan, ada beberapa titik kerusakan jalan dan kubangan air yang menghambat jalur transportasi di jalan sertu itu.
Berdasarkan pantauan dan penuturan dari pada pihak yang ditemui rombongan Bupati Zukri di lokasi, ada beberapa faktor penyebab Jalisbon memprihatinkan.
Diantaranya, kurangnya perawatan jalan yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau itu.
Semestinya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau rutin merawat akses ke destinasi wisata Ombak Bono Sungai Kampar tersebut.
Kemudian didapati kanal atau parit yang ada di pinggir jalan tidak dibersihkan.
Alhasil air dari hujan ataupun pasang meluber ke badan jalan hingga tergenang, menambah kerusakan yang ada. Sehingga perlu dilakukan pencucian kanal agar aliran air lebih lancar.
"Saya sudah perintahkan Dinas PUPR menurunkan alat berat ke lokasi untuk mencuci kanal-kanal yang di sekitarnya," beber Zukri.
Selain perawatan yang kurang dan kanal bermasalah, penyebab lain yakni adanya pembangunan tanggul oleh badan usaha di sekitar Jalisbon yang rusak parah.
Koperasi Unit Desa (KUD) Meranti Mas yang memiliki kebun kelapa sawit di tepi Jalisbon membuat tanggul untuk melindungi kebunnya. Akibatnya air tertahan di kanal hingga menggenangi Jalisbon.
Zukri telah memerintahkan pihak KUD Meranti Mas untuk membongkar kembali tanggulnya agar air mengalir dan kubangan di badan jalan mengering.
Langkah-langkah itu tampaknya bisa mengatasi permasalahan-permasalahan di sepanjang Jalisbon untuk sementara ini.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Pelalawan, Malanton Lumbangaol menyampaikan, pihaknya akan mengirimkan alat berat jenis eskavator ke lokasi kerusakan Jalisbon.
Eskavator long arm ini diproyeksikan untuk mencuci kanal atau membersihkan parit yang saat ini bermasalah di sepanjang Jalisbon.
"Eskavator long arm kita sedang perawatan di bengkel sekarang. Dalam 3 hari ini akan dikirim ke Teluk Meranti untuk cuci kanal," tutur Malanton.
Ia menyebutkan, pencucian kanal akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Parit akan diperdalam dan diperlebar hingga kembali ke bentuk awalnya, agar sirkulasi air bisa lancar dan tidak menggenangi akses jalan. Sedangkan tanggul milik KUD Meranti Mas telah dibuka dan genangan air mulai mengering.
"Untuk perawatan sebenarnya kewenangan Dinas PU Riau. Kita telah koordinasi dan mereka berjanji akan turun ke lokasi," tandas Malanton. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
