Inilah Daftar Negara-negara yang Sudah Diserang Penyakit Cacar Monyet, Anak-anak Berisiko Tinggi?

Kasus monkeypox atau cacar monyet telah teridentifikasi beberapa minggu terakhir ini di setidaknya empat negara di dunia

Editor: Muhammad Ridho
Marcel Hartawan
anak diduga terkena cacar monyet 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), diperkirakan penularan dari manusia ke manusia, terutama terjadi melalui tetesan pernapasan besar seperti ludah atau lendir yang mengandung partikel virus.

Selain itu, metode penularan antar manusia termasuk kontak langsung dengan cairan tubuh lesi tubuh, serta kontak tidak langsung dengan bahan seperti melalui pakaian atau linen yang terkontaminasi.

Dituliskan mass.gov, cacar monyet adalah penyakit virus yang langka tapi berpotensi serius. Mayoritas infeksi berlangsung selama 2-4 minggu.

Di Afrika bagian tengah dan barat, orang dapat terpapar melalui gigitan atau cakaran dari hewan pengerat dan mamalia kecil, atau melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi atau mungkin produk hewani.

Virus tidak mudah menyebar antar manusia, penularan dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh, luka cacar monyet, barang-barang yang telah terkontaminasi cairan atau luka, atau melalui tetesan pernapasan setelah kontak tatap muka yang berkepanjangan.

Masa inkubasi

Dilansir dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang termasuk dalam famili orthopoxvirus.

Masa inkubasi cacar monyet biasanya selama 6-13 hari, tapi dapat berkisar dari 5-21 hari. Penyakit monkeypox umumnya sembuh dengan sendirinya, dengan gejala ringan atau parah dan lesi bisa sangat gatal atau nyeri.

Reservoir hewan tetap tidak diketahui, meskipun kemungkinan berada di antara hewan pengerat. Kontak dengan hewan hidup dan mati melalui perburuan dan konsumsi hewan buruan atau daging semak dikenal sebagai faktor risiko.

Rasio kasus fatalitas untuk clade Afrika Barat telah didokumentasikan menjadi sekitar 1 persen, sedangkan untuk clade Kongo mungkin setinggi 10 persen.

Anak-anak juga berisiko lebih tinggi dan cacar monyet selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi, cacar monyet bawaan, atau lahir mati.

Kasus cacar monyet yang lebih ringan mungkin tidak terdeteksi dan tidak menunjukkan risiko penularan dari orang ke orang.

Kekebalan terhadap infeksi kemungkinan kecil pada orang yang bepergian dan terpapar karena penyakit endemik secara geografis terbatas pada bagian Afrika Barat dan Tengah.

Vaksin telah disetujui untuk pencegahan cacar monyet dan vaksin cacar tradisional juga memberikan perlindungan. Namun, vaksin ini tidak tersedia secara luas.

Selain itu, populasi di seluruh dunia di bawah usia 40 atau 50 tahun tidak lagi mendapatkan manfaat dari perlindungan yang diberikan oleh program vaksinasi cacar sebelumnya.

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved