Disiksa Tiap Hari Tanpa Ampun, Sampai Akhinya Abdul Tak Sanggup Lagi Menahan Hingga Dia Meninggal

Rekonstruksi meninggalnya Abdul Sidiq di kerangkeng manusia Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin mengungkap penyiksaan yang dialami Abdul

HO / Tribun Medan
Suasana rekonstruksi korban tewas kerangkeng Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin atas nama Abdul Sidik. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Begitu tragis kehidupan yang dialami oleh Abdul Sidiq selama berada di kerangkeng manusia milik mantan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin.

Abdul akhirnya meninggal dunia karena setiap hari mendapatkan siksaan yang sangat kejam dari pemilik kerangkeng itu.

Bagaimana penyiksaan terhadap Abdul baru terungkap saat ini pada saat rekontruksi kematiannya.

Kasus kerangkeng maut milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin hingga kini masih bergulir.

Hari ini, Polda Sumut menggelar rekonstruksi kasus Abdul Sidik, korban tewas 22 Februari 2019 lalu akibat dugaan penyiksaan.

Dalam rekonstruksi terbongkar kalau Abdul Sidik tewas akibat disiksa setiap hari oleh tiga tersangka Terang Sembiring, Hermanto dan Iskandar.

Penyiksaan itu dilakukan sejak dia tiba ke kerangkeng diantar oleh keluarganya 14 Februari 2019.

Malam pertama disebut tersangka Hermanto memukul wajah Abdul Sidik berkali kali ke wajah dan kepala dalam posisi berdiri.

Terang pun disebut memukul ke arah rusuk ke kanan dan kiri Abdul Sidik. Tak cuma itu, kekejian tersangka terus berlanjut hingga Abdul terjatuh dan kepalanya terbentur.

"Abdul Sidik lemas ato memukul dari sebelah kanan dengan keras mengakibatkan Abdul Sidik terjatuh dan kepalanya terbentur dan tak terbangun lagi, kata Iptu Jonah saat membacakan naskah adegan, Rabu (25/5/2022).

Selanjutnya, pada adegan ke lima para tersangka mengambil selang lalu mencambuk punggung Abdul Sidik secara bergantian.

Pada hari kedua di kerangkeng, Abdul Sidik melakukan sikap tobat dengan posisi kepala menempel di lantai sementara Tangi ke belakang punggung sambil setengah berdiri dalam keadaan sakit. 

Hari ke tiga berada di kerangkeng korban pun disuruh bergelantungan di jeruji besi.

Namun disebut hanya bertahan selama beberapa detik lantaran sakit.

Pada hari ke 5,6 dan 7 kondisi Abdul semakin melemah dan sempat diobati lukanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved