Penjaga Sungai Aare Swiss Ungkap Kemungkinan Waktu Eril Ditemukan: Persentasenya 99,9 Persen

Pihak kepolisian dan penjaga sungai Swiss, mengungkapkan kemungkinan kapan Eril Putra Ridwan Kamil ditemukan, perkiraan itu persentasenya 99,9 persen

myswitzerland.com
Sungai Aare di Bern, Swiss juga jadi pilihan lokasi berenang anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz yang dilaporkan terseret arus dan hilang pada Kamis, 26 Mei 2022 siang waktu setempat. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Masih menjadi tanya publik sampai sekarang ini, apakah Eril atau Emmeril Kahn Mumtadz dapat ditemukan dalam kondisi apapun.

Pihak terkait di Bern Swiss masih terus berusaha menemukan Putra Ridwan Kamil itu.

Pihak Dubes RI di Swiss terus melakukan komunikasi dengan SAR dan kepolisian Bern, Swiss.

Dubes RI di Swiss, Muliaman Hadad saat melakukan konferensi pers bersama keluarga sang Gubernur Jawa Barat hari ini, Sabtu (28/5/2022).

Melalui konpres tersebut, Muliaman Hadad mengurai detail kejadian saat Eril, panggilan karib putra sulung sang Gubernur itu menghilang.

Seperti diketahui, Eril hilang usai terseret arus Sungai Aare pada Kamis (26/5/2022) siang.

Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian Bern, suhu Sungai Aare, tempat Eril berenang sebelum menghilang itu mencapai 16 derajat celcius.

"Suhu air di sungai itu 16 derajat celcius dengan tingkat kekeruhan, agak keruh dibandingkan kalau situasi optimal air itu biru, bening. Kalau lama tidak ada hujan, kekeruhan itu berkurang sehingga terlihat warnanya biru bening," ungkap Muliaman Hadad dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV.

Terkait dugaan Eril mengalami hipotermia akibat suhu dingin di Sungai Aare, Muliaman Hadad belum bisa memastikan.

Sebab hal itu menurut Muliaman Hadad hanya bisa dipastikan oleh tim medis.

Terkait waktu pencarian Eril, Muliaman Hadad menyebut kepolisian sudah dan sedang melakukan upaya maksimal.

Tim SAR Bern bahkan menggunakan teknologi canggih berupa drone yang bisa mendeteksi suhu tubuh manusia di sungai.

Adapun perihal batas waktu pencarian, Muliaman Hadad menyebut tidak ada waktu maksimum pencarian Eril.

"Tidak ada spesifik waktu maksimum kapan pencarian ini akan dihentikan. Karena ketika kemarin kami bertemu tim SAR dan kepolisian sungai, mereka tidak mengatakan bahwa dalam berapa hari tidak ditemukan maka pencarian dihentikan, tidak seperti itu. Pencarian akan berlansung setiap hari, karena itu tugas mereka setiap hari," pungkas Muliaman Hadad.

Berdasarkan pengalaman kepolisian Sungai Aare, korban yang terseret arus sebagian besar ditemukan usai tiga minggu menghilang.

"Ada waktu kritis, tiga hari pertama itu biasanya sering ditemukan, tapi mayoritas kejadian serupa pada tahun sebelumnya itu 99,9 persen ditemukan dalam tiga minggu, itu dari pengalaman mereka puluhan tahun menjaga sungai ini," imbuh Muliaman Hadad.

Pengorbanan Eril Sebelum Hilang

Sementara itu, adik kandung Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman mengurai cerita dari keluarganya yang ada di Swiss.

Elpi menjelaskan aktivitas apa yang dilakukan Eril sebelum terseret arus Sungai Aare.

Rupanya sesaat sebelum berenang, Eril lah yang memastikan kondisi sungai aman untuk menjadi tempat berenang.

"Sebelum melakukan kegiatan berenang, Eril memastikan titik mana yang paling aman. Karena itu kan (sungai Aare) terlihat membuat orang ingin terjun karena warnanya jernih, lebar," kata Elpi Nazmuzaman.

Bahkan, Eril sempat melakukan survei mengenai tempat mana yang aman dilalui keluarganya untuk berenang.

Eril kala itu diakui keluarga sangat memperhatikan keselamatan dan keamanan keluarganya yang hendak berenang.

"Bahkan titik jembatan langsung dicoret oleh Eril karena kalau lihat penginnya loncat dari jembatan, dianggap tidak aman. Titik turunnya juga turun yang ada tangga," akui Elpi Nazmuzaman.

Selain itu, Eril juga yang membatasi jumlah keluarga yang berenang di Sungai Aare.

Eril membatasi keluarganya yang boleh berenang hanya tiga orang termasuk dirinya.

Selain melakukan survei, Eril juga memastikan keluarganya dalam posisi aman saat berenang di Sungai Aare.

Saat hendak masuk ke dalam air, Eril sempat melakukan pengorbanan, yakni dengan meletakkan posisinya di posisi paling belakang.

Untuk diketahui, posisi belakang saat berada di rombongan di sungai adalah posisi yang harus mengeluarkan tenaga lebih besar karena bertugas menjaga rombongan di depannya.

"Beliau mengambil posisi paling belakang, karena ingin memastikan semua pada posisi safety. Beliau ingin menjaga safety yang lain. Eril memastikan yang lain bisa sampai ke daratan, setelah itu ada arus yang tidak bisa dikendalikan," ungkap Elpi Nazmuzaman.

Namun sayang, segala persiapan dan pengorbanan yang dilakukan Eril berujung duka.

"Secara fisik mental ( Eril) siap, secara lokasi sudah dipastikan safety. Tapi mungkin ada sesuatu yang di luar ukuran manusia. Kebetulan di hari itu, debit air relatif lebih tinggi dibanding hari sekarang," imbuh Elpi Nazmuzaman.

Diakui keluarga, Eril sejatinya adalah pemuda yang pandai berenang dan punya sertifikasi menyelam.

Kesulitan Polisi

Sementara itu, polisi Bern mengungkap dua alasan sulitnya melakukan pencarian Eril yang hilang di Sungai Aare.

Masih dari Kompas.com, Patrick Jean menerangkan, ada dua alasan sulitnya pencarian orang hilang atau tenggelam di Sungai Aare.

Pertama, air Sungai Aare sekarang sedang keruh karena lelehan salju.

Itulah sebabnya mengapa pencarian selama enam jam sejak anak Ridwan Kamil hilang belum membuahkan hasil.

Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan boat (perahu) dan berjalan kaki karena banyak pohon di sekitar Sungai Aare.

Sehingga tidak memungkinkan menggunakan helikopter.

Lokasi tepatnya Eril hilang adalah di pusat kota Schonau Steg, Provinsi Bern, Swiss.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan, pencarian Eril masih terus berlanjut hingga saat ini.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha menyatakan, kepolisian Swiss beserta tim SAR melanjutkan proses pencarian.

Diberitakan Tribunnews.com, pencarian Eril dilakukan dengan jangkauan yang lebih luas pada Jumat (27/5/2022) mulai pukul 09.00 CEST (waktu Swiss) hingga selesai.

"Kepolisian Swiss beserta tim SAR akan melanjutkan proses pencarian dengan jangkauan yang lebih luas hari ini, Jumat, 27 Mei 2022, mulai pukul 09.00 CEST – selesai," tulis Judha Nugraha dalam pernyataannya.

"KBRI Bern bersama Kemlu RI Jakarta, lewat Direktorat Perlindungan WNI akan terus memantau perkembangan pencarian Sdr. Emmeril," jelasnya.

Sumber Tribun Bogor

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved