Bikin Syok Pengangguran, Pria Ini Resign karena Terima Gaji 35 Juta per Bulan, Pekerjaannya Ringan
Keputusan pria ini sungguh diluar nalar pengangguran. Bagaimana mungkin ia pilih resign sedangkan gajinya puluhan juta dan pekerjaan santai
TRIBUNPEKANBARU.COM- Bagi orang awam, pekerjaan tentu saja diharapkan akan disesuaikan dengan gaji yang mereka terima.
Makin berat pekerjaan itu, maka seharusnya gaji yang diterima juga semakin besar. Maka, untuk sebuah pekerjaan, seseorang akan memikirkan ideal dengan beban.
Namun, bagaimana jika pekerjaan tidak seberapa namun gajinya luar biasa. Tentu saja banyak yang berharap mendapatkan pekerjaan tersebut.
Tetapi, berbeda dengan pria satu ini. Ia mendapatkan pekerjaan yang tidak begitu membebani. Malah lebih banyak waktu luangnya untuk masalah pribadi.
Baca juga: Makan Gaji Buta! Dua Oknum Polisi ini Abaikan Korban Perampokan Demi Game Online
Sedangkan gaji yang ia terima sangat tinggi. Nilainya bisa puluhan juta. Meski demikian, ternyata ia memilih resign alias keluar dari perusahaannya itu.
Alasannya, ia tidak tertantang dengan pekerjaan sedangkan gajinya besar.
Demikianlah hal yang dialami seorang pria di Singapura ini Ia mengaku ingin resign atau keluar dari perusahaanya meski gajinya adalah 3.400 dollar Singapura per bulan atau sekitar Rp 35,9 juta per bulan karena banyak waktu luang alias gabut.
Pria yang dikenal sebagai Kenji Ong tersebut meminta saran dari para netizen melaui unggahan di Facebook mengenai keingiannya tersebut.
Lebih lanjut, Ong juga mengatakan bahwa bekerja kembali di kantor terasa sangat membosankan setelah sekian lama bekerja dari rumah akibat pandemi Covid-19.
Dia juga merasa sangat tidak puas karena kurangnya pekerjaan di kantor, di mana dia hanya menerima email antara 20 hingga 30 dalam sehari.
Bekerja dari rumah memberinya waktu yang lebih baik karena dia dapat menyelesaikan pekerjaan hariannya hanya dalam 2 hingga 3 jam, di mana sisa waktunya itu dia pergunakan untuk kegiatan pribadi.
Baca juga: Beginilah Nasib Guru yang 7 Tahun Pura-pura Mati Buat Nikmati Gaji Buta, Berakhir dengan Tragis
Baca juga: Abdee Slank Jadi Bosnya, Pegawai Telkom: Balas Jasa Politik Boleh, Semoga Tak Hanya Makan Gaji Buta
Selain itu, Ong juga berkomentar tentang bagaimana sangat sulit baginya untuk menghabiskan beberapa jam untuk berpura-pura memasukkan data di Microsoft Excel selama waktu senggang di kantor karena bosnya duduk tepat di belakangnya.
Dia juga mengkelaim bahwa rekan-rekannya mungkin merasakan hal yang sama, sebagaimana dilansir World of Buzz, Sabtu (28/5/2022).
Ong menuturkan bahwa dia telah mengamati sejumlah koleganya “mencari zona” serta “melihat email mereka berulang-ulang” atau bahkan menghabiskan waktu yang lama di toilet.
Selain itu, Ong juga mengaku bahwa seniornya telah menyuruhnya untuk tidak mengeluh tentang kurangnya pekerjaan dan malah lebih lama menyelesaikan pekerjaannya untuk hari itu.
Pria itu kemudian menceritakan bahwa gajinya adalah 3.400 dollar Singapura atau Rp 35,9 juta per bulan yang menurutnya cukup bagus.
Selain itu, pekerjaannya juga tidak menuntutnya untuk harus bekerja lembur atau bekerja akhir pekan. Tetapi, dia merasa bahwa kurangnya pekerjaan di kantor seperti buang-buang waktu.
Oleh karena itu, sifat pekerjaannya yang santai memiliki efek ironis yang membuatnya merasa stres, kurang energik, dan kurang termotivasi.
Dalam kolom komentar unggahan tersebut, banyak yang menanggapi Ong apakah perusahaannya masih merekrut pekerja karena terdengar seperti pekerjaan yang ideal bagi mereka.
Namun, Ong mengklarifikasi bahwa perusahaannya saat ini tidak merekrut meskipun dia sebenarnya adalah orang keempat yang dipekerjakan untuk posisi.
Baca juga: Tulis Guru Makan Gaji Buta di Facebook, Si Pemilik Akun Minta Maaf, Ngaku Iri dengan Gaji Guru
Pasalnya, orang-orang sebelumnya telah mengundurkan diri selang beberapa bulan karena alasan yang tidak diketahui.
Ong juga mengatakan bahwa pekerjaannya adalah staf admin dan gajinya tidak setinggi orang lain yang bekerja di posisi yang sama di negaranya.
Setelah ceritanya tersebar luas di sejumlah media, dia mengatakan bahwa nama Kenji Ong yang dia gunakan di Facebook sebenarnya adalah nama samaran dan dia bersyukur tidak menggunakan nama aslinya.(*)
(Tribunpekanbaru.com)