Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Abdee Slank Jadi Bosnya, Pegawai Telkom: Balas Jasa Politik Boleh, Semoga Tak Hanya Makan Gaji Buta

Abdee Slank menjadi komisari Independen di PT Telkom Indonesia, pegawai Telkom angkat suara dan jangan sampai Abdee cuma makan gaji buta

KOMPAS.com/IRFAN MAULLANA
Abdee slank 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Publik mana yang tak bertanya-tanya dan memberikan tanggapan ketika seorang musisi, tiba-tiba diangkat sebagai seorang petinggi perusahaan besar.

Penunjukan Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank menjadi tanda tanya sejumlah pihak. Ada yang menilai, pemilihan Abdee sebagai komisaris hanya sebagai balas jasa dari sisi dukungan politik.

Hal itu seperti diungkapkan seorang pegawai Telkom yang enggan disebutkan namanya.

"Balas jasa politik bolehlah, tapi apa iya Abdee bisa membawa Telkom menjadi lebih baik ke depan? Seperti tidak ada orang lain. Semoga tidak hanya makan gaji buta," katanya, kepada Tribun Jateng, Minggu (30/5).

Meski demikian, ia berujar, sosok lain yang ditunjuk menjadi Komisaris Telkom seperti Bambang Brodjonegoro atau Arya Sinulingga relatif sudah cukup baik, dengan track record yang baik pula, meski tidak berlatar belakang telekomunikasi.

"Kalau Bambang Brodjonegoro dan Arya Sinulingga sih masih oke-lah," ujarnya.

Senada, Kepala Riset PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang menilai, pemilihan Abdee sebagai komisaris hanya sebagai balas jasa dari sisi dukungan politik.

"Penunjukan Abdee, saya berpikir lebih kepada politik balas budi," ucapnya, melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Minggu (30/5).

Menurut dia, komisaris baru selain Abdee juga sebenarnya tidak memiliki jam terbang banyak di bisnis telekomunikasi.

"Dengan penuh rasa hormat, saya melihat penunjukkan beberapa nama sebagai komisaris Telkom, bukan hanya Abdee, tidak akan serta merta meningkatkan kinerja Telkom. Terlebih, mereka tidak punya pengalaman di bidang telekomunikasi sebelumnya," tuturnya.

Secara garis besar, dia menambahkan, penunjukan tersebut bukan kebutuhan Telkom di sisi bisnis, karena idealnya orang yang duduk sebagai komisaris harus sudah punya pengalaman panjang di bidang telekomunikasi.

"Sementara, yang dibutuhkan saat ini oleh Telkom adalah dana untuk mengembangkan teknologi 5G ke seluruh Indonesia dan pengembangan jaringan Indihome," jelas Edwin.

Direktur Eksekutif Institute Development on Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyatakan, Abdee Slank tidak pantas menduduki posisi Komisaris Telkom.

Ia menyebut, seseorang yang menjabat komisaris perusahaan, seharusnya memiliki latar belakang pengetahuan yang sama dengan perusahaan itu.

"Saya melihatnya kurang cocok Abdee Slank di Telkom, komisaris itu harus punya pengetahuan atau latar belakang, katakanlah (minimal-Red) sama dengan perusahaan itu," ucapnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved