Berita Riau
Dinas PKH Riau Curiga Sapi di Inhil dan Inhu Terpapar PMK, Sebelumnya Ditemukan di Rohul dan Siak
Dinas PKH Riau mengungkap kali ini ada satu ekor sapi di Indragiri Hilir (Inhil) dinyatakan suspect terpapar Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Setelah lima ekor sapi di Rokan Hulu dan delapan ekor sapi di Siak, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau mengungkap kali ini ada satu ekor sapi di Indragiri Hilir (Inhil) dinyatakan suspect terpapar Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Sampel darah hewan ternak tersebut sudah dikirim ke laboratorium di Bukittinggi, Sumatera Barat. Pemerintah Provinsi Riau masih menunggu hasilnya, sebagai langkah tindak lanjut.
"Kita masih menunggu uji lab. Kita sudah konfirmasi, mungkin berapa hari ke depan sudah keluar," kata Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Riau, drh Faralinda Sari, Senin (30/5/22).
Sampel darah satu ekor sapi yang dicurigai terpapar PMK tersebut, dikirim ke laboratorium Bukittinggi pada 26 Mei lalu. Sebelumnya, satu ekor sapi di Inhil tersebut mengalami gejala-gejala ciri-ciri PMK.
Baca juga: Perketat Dua Pintu Masuk, Ini Langkah Disbunak Cegah Penyebaran PMK Hewan Ternak di Pelalawan
Baca juga: Selain Rohul, Dinas PKH Riau Curiga Virus PMK Juga Serang Hewan Ternak di 2 Kabupaten Ini
"Kita belum pastikan. Tapi kalau uji lab-nya sudah keluar baru kita bisa pastikan," ujar Faralinda.
Meski hasil uji lab belum keluar, kandang sapi yang dinyatakan suspect PMK itu terus diberi disinfektan. Kondisi hewan juga mendapatkan pengawasan.
Faralinda memaparkan saat ini delapan sapi di Siak telah dinyatakan positif terpapar PMK. Kedelapan sapi tersebut berasal dari Kecamatan Tualang dan Dayun.
Hewan-hewan ternak itu dipastikan terpapar PMK berdasarkan uji lab Bukittinggi yang dikeluarkan pada 27 Mei lalu.
Sebanyak delapan sapi tersebut sudah mendapatkan perawatan dengan diberi vitamin dan antibiotik. Kandang-kandang sapi juga rutin diberi disinpektan.
"Mudah-mudahan selama proses pengobatan, sapi di Siak dapat sembuh. Kesehatan sapi terus dipantau dokter hewan," ujar Faralinda.
Selain di Inhil dan Siak, Dinas PKH Riau juga telah mengirim sampel darah satu sapi di Indragiri Hulu (Inhu).
Namun berdasarkan uji lab Bukittinggi memastikan, tidak ada terpapar PMK.
Sementara lima ekor sapi di Rokan Hulu (Rohul) yang sebelumnya dinyatakan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) saat ini kondisinya sudah berangsur membaik.
Luka-luka yang sebelumnya terdapat di mulut pada sapi tersebut sudah mengering. Nafsu makan sapi juga sudah terlihat lebih baik, dibandingkan sebelumnya.
"Alhamdulillah, sudah membaik. Lukanya sudah mengering, nafsu makannya juga sudah terlihat membaik," katanya.
Dipaparkan, pasca dinyatakan positif terpapar PMK, kelima sapi langsung diisolasi dan diberi obat-obatan berupa vitamin dan antibiotik. Selain itu, kandang sapi juga rutin disemprotkan disinfektan.
Kelima sapi tersebut mendapatkan pengawasan langsung dari dokter hewan.
Setiap hari, kondisi hewan terus dilaporkan ke instansi terkait.
"Sekarang yang jelas sudah banyak kemajuan, bahkan bisa dibilang hampir sembuh. Kita terus berikan vitamin dan antibiotik. Kandangnya juga rutin disemprotkan disinpektan. Kita lihatlah berapa hari ke depan lagi," ungkap Faral. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)
