Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Empat Daerah Ukraina yang Dikuasai Akan Berintegrasi ke Rusia, Moskow Persilakan Referendum

Empat daerah Ukraina yang dikuasainya akan berintegrasi dengan Rusia. Keempat daerah tersebut diminta menggelar referendum pada awal Juli.

Penulis: Muhammad Ridho | Editor: Guruh Budi Wibowo
AFP
Tank Pasukan Rusia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Rusia mengklaim empat daerah Ukraina yang dikuasainya akan berintegrasi dengan Rusia. Dengan begitu, keempat daerah (provinsi) itu akan menjadi bagian dari Rusia.

Moskow pun menyarankan agar keempat daerah tersebut segera menggelar referendum pada awal Juli.

"Saya tidak mengesampingkan bahwa ini mungkin terjadi pada awal Juli," kata Leonid Slutsky, kepala komite urusan luar negeri parlemen dan anggota senior tim perunding Moskow dengan Ukraina.

"Saya tidak akan memprediksi di mana itu akan terjadi, tetapi saya berasumsi bahwa wilayah yang dibebaskan akan mengadakan referendum kurang lebih secara bersamaan," kata Slutsky dalam komentar yang dibawa oleh kantor berita Rusia. 

Dia menyebut langkah untuk menggelar pemungutan suara di Ukraina "logis".

Sementara itu Ukraina menuduh Moskow merencanakan untuk menggelar referendum kemerdekaan palsu di wilayah selatan Kherson dan Zaporizhzhia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari tetapi Moskow telah berulang kali menekankan pihaknya tidak berusaha untuk menduduki wilayah Ukraina. 

Tetapi paduan suara yang berkembang dari pejabat Rusia dan pro-Moskow telah mengindikasikan bahwa Moskow bermaksud untuk tetap berada di wilayah yang dikontrolnya di Ukraina selatan, seperti wilayah Kherson dan sebagian besar Zaporizhzhia. 

Otoritas separatis di wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina timur mengatakan mereka juga ingin menjadi bagian dari Rusia.

Komentar Slutsky mengikuti komentar dari anggota parlemen senior lainnya, Andrei Turchak, yang mengatakan "tidak ada keraguan" bahwa keempat wilayah tersebut akan bergabung dengan Rusia.

Kremlin mengatakan pada hari Rabu bahwa terserah kepada orang-orang di wilayah itu untuk "memilih masa depan mereka". 

"Kami tidak ragu bahwa mereka akan membuat keputusan terbaik," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. 

Moskow mengirim pasukan ke Ukraina dengan dalih melindungi penduduk berbahasa Rusia di timur negara itu. 

Moskow mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina pada tahun 2014, mengadakan referendum yang telah dikutuk sebagai ilegal oleh Barat.(Tribunpekanbaru.com).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved