Yogi Adityanath Dijuluki Biksu Bulldozer Karena Kerap Hancurkan Rumah Umat Muslim India
Yogi Adityanath dijuluki sebagai biksu buldiser lantaran kerap menghancurkan rumah atau properti umat Islam yang mengkritik kebijakannya.
Penulis: Nolpitos Hendri | Editor: Guruh Budi Wibowo
Yang ketiga adalah politisi bernama Javed Ahmed, yang dituduh merencanakan protes.
Putrinya, Afreen Fatima, adalah seorang aktivis hak-hak Muslim terkemuka yang telah berpartisipasi dalam protes terhadap undang-undang kewarganegaraan yang kontroversial.
Seorang mantan ketua pengadilan tinggi Allahabad mengatakan kepada surat kabar The Indian Express bahwa pembongkaran rumah Ahmed "benar-benar ilegal".
"Bahkan jika Anda berasumsi sejenak bahwa pembangunan itu ilegal, yang merupakan cara hidup jutaan orang India, Anda tidak boleh menghancurkan sebuah rumah pada hari Minggu ketika penghuninya ditahan," kata mantan Hakim Agung Govind Mathur. .
Seorang pejabat dari Prayagraj Development Authority (PDA) yang menghancurkan rumah Ahmed, mengatakan telah mengeluarkan pemberitahuan kepadanya pada bulan Mei, memintanya untuk muncul di hadapan mereka.
Tetapi Fatima telah membantahnya, dengan mengatakan bahwa keluarga tersebut hanya diberitahu ketika sebuah pemberitahuan ditempelkan di pintu mereka pada hari Sabtu.
Sekelompok pengacara juga menulis surat ke pengadilan tinggi, menunjukkan bahwa pembongkaran itu melanggar hukum.
"Tidak ada pemberitahuan sebelumnya tentang konstruksi ilegal yang diterima oleh terdakwa atau istrinya," kata surat mereka.
Ini bukan pertama kalinya Uttar Pradesh dan beberapa negara bagian lain yang diperintah BJP dituduh menggunakan penghancuran untuk menargetkan pengunjuk rasa yang diduga sebagai akibat dari kekerasan komunal.
Para ahli mempertanyakan sanksi hukum dari metode tersebut.
Namun partai Hindu radikal di India yang berkuasa tak bergeming.
"Anda menghukum orang-orang dari satu komunitas secara tidak proporsional tanpa mengikuti proses hukum apa pun. Ini bukan hanya ilegal, tetapi juga menjadi preseden yang berbahaya," Ashhar Warsi, seorang pengacara senior, mengatakan kepada BBC pada bulan April.
Sementara itu, kontroversi komentar mantan pemimpin BJP belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Itu dipicu oleh pernyataan yang dibuat oleh mantan juru bicara BJP Nupur Sharma dalam debat yang disiarkan televisi bulan lalu. Video pernyataannya menjadi viral, memicu protes sporadis.
Naveen Jindal, yang merupakan kepala media dari unit partai BJP di Delhi, juga memposting tweet yang provokatif tentang masalah ini.
