Gadis Belia ini Akhirnya Cinta Mati ke Pria yang Memperkosanya, Bunuh Diri Jika Pelaku Ditangkap

“Kami tetap tangani. Bukan tidak ditangani. Kami mintai keterangan korban tetapi tidak mau omong. Saat dimintai keterangan tidak mau omong (siapa pelakunya). Kesulitan kami di situ. Bukan karena yang lain-lain,” ujar Supardi.

Supardi menyatakan, setelah ditemukan di Klaten, korban sempat diperiksa polisi.

Namun saat diperiksa, korban mengaku pergi meninggalkan dan kembali ke rumah sendirian.

“Kami tindak lanjuti, hanya saja anaknya (korban) kalau dimintai keterangan diam dan tidak mau omong dari awal sejak dia pulang sampai sekarang. Ini kan susah,” kata Supardi.

Supardi pun mengetahui korban sudah hamil lima bulan.

Hanya saja, korban tidak mau mengungkapkan siapa menghamilinya.

Bahkan bila korban ditanya tentang siapa pelaku yang menghamilinya oleh keluarga, kata Supardi, korban mengancam akan bunuh diri.

“Sampai sekarang anaknya itu sendiri kalau ditanya pihak keluarga ngancam bunuh diri. Bukan kami tidak ada tindak lanjut,” jelas Supardi.

Untuk itu ia menggandeng Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2PTA) agar melakukan pendekatan kepada korban.

Pasalnya bila polisi datang, korban selalu mengancam orangtuanya akan melakukan hal yang tidak baik.

Supardi menambahkan polisi tetap membutuhkan keterangan korban untuk memproses lanjut kasus membawa lari anak gadis yang sudah dilaporkan keluarga korban.

Diberitakan sebelumnya, setelah menghilang hampir setahun, MD (16), remaja putri asal Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri akhirnya ditemukan pada Kamis (31/3/2022).

Remaja itu ditemukan di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Klaten.  

Sayembara GS, ayah kandung MD yang dikonfirmasi Kompas.com, Senin (4/4/2022) membenarkan ditemukannya putri sulungnya itu.

Gadis belia berinisial MD diantar anggota Polsek Sidoharjo ke rumahnya, Jumat (1/4/2022) pagi.