Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Iseng Tapi Nafsunya Besar Sekali, Pak Guru Minta Dikirim Foto-foto Tak Senonoh Siswinya Malam Hari

Seorang guru madrasah yang mengajar matematika di Magelang, Jawa Tengah, ketahuan meminta siswinya mengirim foto-foto mesum alias tak senonoh

tribun
Ilustrasi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Memang sudah mulai banyak oknum guru yang tak beradap.

Seolah tak takut ketahuan, para oknum ini beraninya melakukan hal-hal pelecehan kepada muridnya sendiri.

Sampai viral di media sosial, sebuah chat WhatsApp guru madrasah Aliyah ke siswinya.

Chat mesum itu, diunggah oleh akun Twitter @txtdr Magelang.

Adapun chat viral itu, bernada pelecehan. Dimana pelaku meminta korbannya untuk mengirim foto tak senonoh.

Oknum guru tersebut iseng melakukan hal itu malam-malam, dengan harapan sang siswi mau mengirimnya.

Namun rasa iseng itu ternyata penuh harapan dan nafsu.

Setelah ditelusuri, terungkap oknum guru berinisial RN tersebut mengajar pelajaran matematika di sebuah Madrasah Aliyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Dalam chat yang beredar, tanggal 17 Juni 2022 sekitar pukul 22.49, guru tersebut mengirimkan pesan untuk siswinya.

Ia meminta dikirimi foto selfie dan langsung ditolak oleh siswinya itu.

Namun tiba-tiba, guru langsung bertanya kepada siswinya sedang memakai pakaian dalam atau tidak.

Guru kemudian mengirimkan serangkaian pesan tak senonoh yang seharunya tidak pantas dibaca oleh siswinya.

Hingga Sabtu (2/7/2022), video ini sudah ditonton lebih dari 500 ribu kali.

Akun @txtdr Magelang juga mengunggah tangkap layar pengakuan dari siswinya lain.

Ia mengaku pernah dilecehkan oleh guru tersebut saat mendapatkan tugas darinya.

Namun ia tidak berani melapor lantaran tidak ada bukti.

Belakangan terungkap, oknum guru berinisial RN tersebut mengajar pelajaran matematika di sebuah Madrasah Aliyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kepala Madrasah Aliyah tempat RN bekerja, Handono buka suara terkait kejadian yang mencoreng institusi pendidikannya.

Handono sudah turun tangan dengan meminta keterangan kepada RN dan korbannya.

RN kepada pihak sekolah mengakui pesan-pesan tak senonoh itu. Ia juga sudah membuat berita acara klarifikasi.

"Guru itu sudah mengakui yang dari chat itu, iya (mengakui). Guru RN sudah mengajar dari 2016," kata Handono, dikutip dari TribunJogja.com, Sabtu.

Sedangkan jumlah korban berdasarkan pengakuan RN berjumlah satu siswi.

Handono melanjutkan penjelasannya, pihaknya sudah memecat RN yang berstatus guru tidak tetap (GTT).

RN diberhentikan per 30 Juli 2022.

Handono selanjutnya menegaskan, masalah sudah selesai di tingkat sekolah.

RN juga sudah bertemu dengan orangtua korban untuk meminta maaf.

"Kalau hukum kan bukan wewenang kita ya. Pokoknya sudah kita sampaikan sudah kita selesaikan, itu saja. (Keluargaan) Ya, kalu di sini seperti itu ya. Kesepakatan ya, ini juga kejadiannya di luar sekolah ya," ujar Handono, dikutip dari Kompas.com.

Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang menjelaskan, pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan dari korban.

Meskipun demikian, pihak kepolisian sudah melakukan mengecek chat tak senonoh yang viral di media sosial.

"Polres bisa menindak ini, manakala ada pelaporan dari korban. Dan, setelah viral ini tidak menutup kemungkinan bahwa pernah ada korban-korban sebelumnya," ucap Yolanda, dikutip dari TribunJogja.com.

Yolanda menyarankan korban tetap membuat laporan terlepas dari masalah yang sudah diselesai di tingkat sekolah.

Pelaporan dimaksudkan untuk memberikan efek jera kepada pelaku  pelecehan seksual.

"Kami juga mengharapkan proteksi dari media sehingga media tidak mengejar ataupun mempublish korban-korban."

"Karena, ini kan menjadi catatan kepada korban dalam jangka yang panjang akan menjadi beban moral seumur hidupnya," tutup Yolanda.

Sumber Tribun Bogor

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved