Berita Pelalawan
Seratusan Calon Siswa di Pangkalan Kerinci Tak Tertampung Pasca PPDB SMA, Bagaimana Nasibnya?
Dua pekan pasca PPDB tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kabupaten Pelalawan masih menyisakan polemik
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Dua pekan pasca Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di Kabupaten Pelalawan masih menyisakan polemik sampai hari ini, Kamis (14/7/2022).
Ada seratusan calon siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri di Kecamatan Pangkalan Kerinci hingga saat ini.
Para calon peserta didik itu tidak diterima di SMAN 1, SMAN 2, maupun SMAN Bernas Pangkalan Kerinci.
Akibat daya tampung di 3 sekolah itu terbatas dan tidak mampu menerima lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Pangkalan Kerinci.
Bahkan hingga kini calon siswa yang tak lolos seleksi PPDB itu belum diketahui nasibnya.
"Sampai saat ini masih ada 100 lebih yang belum tertampung di Pangkalan Kerinci. Sekarang bagaimana nasib mereka, ini anak-anak Pelalawan juga. Warga kita juga," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pelalawan, Abu Bakar FE kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (14/7/2022).
Abu Bakar menjelaskan, banyak orangtua siswa yang mengadu ke kantor Disdikbud untuk mempertanyakan nasib anaknya.
Bahkan sebagian dari warga yang anaknya tak lolos ke SMA negeri mendatangi rumah Abu Bakar meminta solusi kelanjutan pendidikan tingkat SMA.
Namun pihaknya tidak bisa menjawab lantaran kewenangan pendidikan SMA sederajat ada di Disdikbud Provinsi Riau setelah pelimpahan kewenangan beberapa tahun lalu.
Abu Bakar telah meminta dengan beberapa Kepsek SMA dan komite sekolah untuk berkoordinasi ke Disdik Riau.
Namun belum ada jawaban yang pasti lantaran para Kepsek dan komite tak berhasil bertemu dengan pejabat Disdik Riau.
Selain itu, Abu Bakar telah mencoba berkomunikasi dengan Kepala Disdik Riau melalui telepon dan pesan WA, tetapi belum direspon sampai saat ini.
"Solusi untuk anak-anak ini harus diambil secepatnya. Karena sebagian besar sudah aktif belajar, padahal mereka belum jelas sekolah dimana," tandas Abu Bakar.
Ia merincikan, di SMAN 1 kekurangan dua Ruangan Belajar (Runbel), sedangkan di SMAN 2 dan SMAN Bernas kekurangan masing-masing satu Rubel.
Jika Disdik Riau mengizinkan ketiga sekolah ini menambah Runbel, barulah calon siswa yang saat ini belum jelas sekolahnya bisa tertampung.
Artinya ada empat Runbel yang harus ditambah di Pangkalan Kerinci yang setiap ruangan menampung 36 siswa dan totalnya mencapai 140 lebih, sesuai dengan jumlah calon peserta didik yang belum tertampung.
"Penambahan Runbel ini harus izin provinsi, sebab banyak syarat yang musti dipenuhi untuk keberlangsungan proses belajar mengajar," tandas Abu Bakar.
Ia berharap Gubernur Riau H Syamsuar melalui Disdik Riau segera mengambil kebijakan penambahan Runbel.
Abu juga meminta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau juga ikut mendorong solusi ini agar semua siswa tertampung tanpa terkecuali. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Foto: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pelalawan, Abu Bakar FE. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)