Contoh 4 Pantun Melayu Sebagai Penutup Pidato Supaya Menarik Perhatian Penonton
Empat pantun melayu ini bisa menjadi inspirasi bagi siapapun untuk menutup pidato.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Empat pantun melayu ini bisa menjadi inspirasi bagi siapapun untuk menutup pidato.
Banyak orang merasa bingung bagaimana menutup pidato dengan cara yang menarik.
Hal itu membuat penampilan menjadi kikuk dan salah tingkah.
Di satu sisi ingin mengakhiri pidato dengan sambutan meriah.
Namun di sisi lain tak tahu harus berbuat apa supaya penonton fokus mendengar apa yang disampaikan.
Pantun melayu menjadi satu cara menarik perhatian mereka, sehingga mengakhiri pidato dengan sukses.
Artikel ini berisi 4 kumpulan pantun melayu yang berisi pantun melayu penutup pidato.
Pantun-pantun melayu ini cocok dipakai saat penampilan ceramah di berbagai kesempatan.
Berikut contoh pantun melayu penutup pidato dikutip dari Senipedia.id
Pantun penutup pidato:
Bawa pinangan ke penghulu,
Hadiahkan dia sebungkus roti,
Maaf jika aku malu-malu,
Di depan ada pujaan hati.
Di China ada pendeta,
Berpidato tak henti cakap,
Semua sibuk entah mengapa,
Sehingga salam penutup tak terjawab.
Bertamasya ke penangkaran,
Melihat tiga anak buaya,
Jika ada yang ingin ditanyakan,
Silakan, sebelum saya lupa materinya.
Jalan-jalan ke Taman Mini,
Singgah sebentar membeli kuaci,
Pidato saya sampai disini,
Lain waktu kita sambung lagi.
(*)