3 Pantun Melayu yang Cocok Sebagai Penutup Pidato, Bisa Dipraktikkan
Pidato tak lengkap rasanya bila tidak diiringi dengan pantun melayu. Berikut tiga contoh pantun melayu yang digunakan untuk menutup pidato.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pantun melayu cocok sebagai pantun penutup dan pembuka pidato.
Pidato tak lengkap rasanya bila tidak diiringi dengan pantun melayu.
Pantun digunakan sebagai penarik perhatian penonton.
Hingga saat ini, pantun melayu masih terus bertahan di tengah pesatnya perkembangan zaman.
Pantun banyak digunakan di berbagai kesempatan.
Termasuk disampaikan saat akhir sebuah pidato.
Berikut tiga contoh pantun melayu yang digunakan untuk menutup pidato.
Bawa pinangan ke penghulu,
Hadiahkan dia sebungkus roti,
Maaf jika aku malu-malu,
Di depan ada pujaan hati.
Di China ada pendeta,
Berpidato tak henti cakap,
Semua sibuk entah mengapa,
Sehingga salam penutup tak terjawab.
Bertamasya ke penangkaran,
Melihat tiga anak buaya,
Jika ada yang ingin ditanyakan,
Silakan, sebelum saya lupa materinya.
Patun di atas bisa digunakan saat praktik berpidato di berbagai kesempatan.
(*)