Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pelalawan

Berjalan Sendirian Saat Subuh, IRT di Pelalawan Ini Jadi Korban Rudapaksa

IRT di Pelalawan menjadi korban rudapaksa oleh orang yang dikenalnya saat berjalan sendirian di subuh hari.

Penulis: johanes | Editor: Ariestia
freepik.com
IRT di Pelalawan menjadi korban rudapaksa oleh orang yang dikenalnya saat berjalan sendirian di subuh hari. FOTO ILUSTRASI 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - IRT di Pelalawan menjadi korban rudapaksa saat berjalan sendirian di subuh hari.

Kejadian yang menimpa Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan tiga pekan lalu bisa menjadi pelajaran bagi semua perempuan, agar tidak berjalan sendirian saat hari masih gelap.

Ini penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Seorang IRT berinsial DL menjadi korban tindak pidana kekerasan seksual pada 21 Juli yang lalu.

Perempuan berusia 35 tahun itu menjadi korban rudapaksa seorang pria karena berjalan sendirian pada pukul 05.00 WIB.

Tepat di saat hari masih gelap dan kondisi sunyi.

IRT di Pelalawan itu itu menjadi korban nafsu benar lelaki yang diketahui berinisial AS hingga akhirnya dilaporkan ke Polres Pelalawan dan pelaku ditangkap polisi.

"Tempat Kejadian Perkara atau TKP ada di Simpang Kualo Kecamatan Pangkalan Kerinci. Kini pelaku telah diamankan dan ditahan," tutur Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK melalui Kasubbag Humas AKP Edy Harianto kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (10/8/2022).

Berdasarkan laporan korban ke Polres Pelalawan, kasus perkosaan yang dialaminya berasal ketika dirinya berjalan melintasi Simpang Kualo Kelurahan Kerinci Kota, Pangkalan Kerinci pada 21 Juli sekitar jam 05.00 WIB.

Saat itu hari masih gelap dan jalan juga sunyi serta masih minim aktivitas masyarakat.

Tiba-tiba seorang pria berinsial AS menghampiri korban dan bertanya kemana tujuannya.

Setelah melihat pria tersebut dan merasa kenal, DL menjawab ingin menemui suaminya yang tempatnya tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).

AS kemudian mendekati korban dan mengeluarkan alat vitalnya serta memaksa wanita itu untuk memasukan ke dalam mulutnya.

Alhasil korban ketakutan dan mencoba melarikan diri karena merasa jiwanya terancam.

"Ternyata saat lari dari lokasi, korban terjatuh. Makanya pelaku mudah mengejarnya," tambah Edy Harianto.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved