Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Inhu

Bocah 5 Tahun di Inhu Tewas di Tangan Kakak Kandung, Parang Dilempar Ibu Histeris Lari Minta Tolong

Bocah laki-laki berusia 5 tahun tewas di tangan kakak kandungnya. Peristiwa berdarah itu terjadi di Kabupaten Inhu, Riau

Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Nurul Qomariah
ISTIMEWA
Bocah 5 tahun di Inhu Riau tewas di tangan kakak kandung saat divisum di puskesmas. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Bocah laki-laki berusia 5 tahun tewas di tangan kakak kandungnya. Peristiwa berdarah itu terjadi di Inhu, Riau.

Momen perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke- 77 meninggalkan duka mendalam bagi Syafina (44).

Warga Dusun Serangge Pabrik, Desa Punti Kayu, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) ini harus kehilangan anaknya yang masih berusia 5 tahun yang dibunuh. Mirisnya pelakunya juga anaknya yang tertua.

Korban meninggal masih berusia 5 tahun bernisial MF.

Bocah laki-laki berumur 5 thaun itu meregang nyawa usai terkena lemparan parang yang dilemparkan oleh kakak kandung korban Muhammad Daut (23) pada Rabu (17/8/2022) sekira pukul 14.30 WIB.

Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso melalui Kapolsek Peranap Iptu Bahagia Ginting menjelaskan bahwa sebelum kejadian, Syafina baru pulang ke rumah usai mengikuti perlombaan 17 Agustus di lingkungannya.

Sementara korban dan terduga pelaku tinggal di rumah.

"Sesampainya di depan pintu rumah tiba-tiba terduga pelaku marah-marah kepada ibunya dan adiknya beserta korban," kata Bahagia.

Terduga pelaku sempat mendorong korban dan berusaha mengusir sambil memegang parang.

Karena ketakutan, korban lari ke ibunya yang saat itu berdiri di depan rumah.

"Kemudian terduga pelaku melemparkan parang yang dipegangnya dan tertancap di bagian dada korban," kata Bahagia.

Melihat anaknya bersimbah darah akibat hunusan parang, Syafina menangis histeris dan mencabut parang di dada korban.

Sementara terduga pelaku langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintu rumah.

"Ibu korban mengendong korban dan berlari sambil berteriak meminta tolong kepada warga sekitar," ujar Bahagia.

Korban langsung dilarikan ke klinik yang tak jauh dari rumah orang tua korban.

Korban sempat mendapat pertolongan di klinik. Meski begitu pihak klinik menyarankan agar korban segera dibawa ke puskesmas.

Saat baru dipindahkan ke dalam mobil, korban sudah meninggal dunia. Meski begitu korban tetap dibawa ke puskesmas untuk dilakukan visum et revertum.

Pihak Kepolisian Polsek Peranap yang menerima informasi kejadian kekerasan terhadap anak di bawah umur tersebut langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.

"Informasi sementara yang kita terima dari masyarakat, terduga pelaku memang mengalami gangguan jiwa atau stress," kata Bahagia.

Bahagia mengatakan bahwa terduga pelaku sudah mengalami gangguan jiwa lebih dari lima tahun dan pernah dibawa berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Panam di Pekanbaru.

Meski begitu, terduga pelaku juga masih sering kumat dan mengamuk serta merusak rumah.

"Karena kondisi kejiwaannya, sampai saat ini kita kesulitan untuk berkomunikasi dengan terduga pelaku," ujarnya.

Untuk itu upaya yang dilakukan aparat Kepolisian selain mengumpulkan keterangan saksi-skasi, juga mengarahkan orangtua korban untuk membuat laporan.

( Tribunpekanbaru.com / Bynton Simanungkalit )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved