Perang Ukraina vs Rusia
Medan Perang Pindah ke Krimea, Ukraina Serang Fasilitas Militer Rusia
Medan perang Ukraina pindah ke Krimea, Rusia kerahkan paukan ke kawasan itu. Yang lebih menegangkan, Amerika Serikat turut campur
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Medan perang Ukraina pindah ke Krimea, Rusia kerahkan paukan ke kawasan itu.
Yang lebih menegangkan, Amerika Serikat turut campur, mendukung serangan Ukraina ke Krimea.
Diberitakan Rusia Today, AS menganggap serangan Ukraina di Krimea sebagai permainan yang adil untuk tujuan pertahanan diri.
Politico menyajikan laporan serangan militer di Krimea Kamis (18/8/2022).
Laporan itu dilengkapi penjelasan seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dalam pemerintahan Presiden Joe Biden.
Washington tidak akan menghalangi serangan di semenanjung "jika Kiev menganggapnya perlu," lapor outlet tersebut.
Secara historis Rusia, Krimea adalah bagian dari Ukraina merdeka dari 1991 hingga 2014 sebelum penduduk setempat memilih untuk bersatu kembali dengan Moskow.
“Kami tidak memilih target, tentu saja, dan semua yang kami sediakan adalah untuk tujuan pertahanan diri. Target apa pun yang mereka pilih untuk dikejar di tanah Ukraina yang berdaulat menurut definisi adalah pertahanan diri, ” kata pejabat anonim itu.
Ditanya oleh Politico apakah pemerintahan Biden menganggap semenanjung itu sebagai wilayah Ukraina yang berdaulat, pejabat itu mengatakan: "Krimea adalah Ukraina."
Krimea memisahkan diri dari Ukraina setelah kudeta bersenjata di Kiev pada tahun 2014 dan memberikan suara terbanyak dalam sebuah referendum untuk bergabung dengan Rusia, yang tidak diakui oleh Barat.
Seorang pejabat Ukraina mengatakan kepada outlet itu bahwa "pesan dukungan" dari pemerintahan Biden "telah sampai ke Kiev."
Pelaporan Politico menggemakan komentar sebelumnya oleh Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov. Reznikov mengatakan kepada penyiar Voice of America yang didanai pemerintah AS pada hari Kamis bahwa janji Kiev untuk tidak menyerang wilayah Rusia dengan senjata yang disediakan Barat tidak mencakup Krimea dan bahwa Washington tidak keberatan dengan serangan Ukraina di sana.
Ledakan dahsyat di dekat gudang amunisi Rusia mengguncang desa Mayskoye di timur laut Krimea pada Selasa.
Itu adalah insiden kedua dalam beberapa minggu, dengan serangkaian ledakan juga terjadi di lapangan terbang militer Saki di awal bulan, melukai 14 orang dan membunuh satu orang.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan baru-baru ini adalah tindakan sabotase dan menyebabkan kerusakan pada objek sipil, termasuk saluran listrik, pembangkit listrik, rel kereta api, dan beberapa bangunan tempat tinggal.
Ukraina belum secara langsung mengkonfirmasi tanggung jawab atas serangan baru-baru ini, tetapi setelah insiden di lapangan terbang Saki, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan perang dimulai dan diakhiri di Krimea.
"(perang) dimulai dengan Krimea dan harus diakhiri dengan Krimea," sebutnya.
( Tribunpekanbaru.com )
