Eks Menteri Sebut Satgasus Ferdy Sambo Jadi Monster Dimulai Mas Tito, 'Uangnya Dari Mana, Audit'
Rizal Ramli menilai Satgasasus yang sempat dipimpin Sambo ini tidak cukup hanya dibubarkan, melainkan harus diaudit secara menyeluruh.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus pembunuhan Brigadir Yosua alias Brigadir J terus diusut pihak berwajib.
Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka dan mengakui dialah dalang dari pembunuhan Brigadir J.
Karier Ferdy Sambo sebagai petinggi Polri berakhir karena beberapa waktu yang lalu ia telah dipecat dari Polri.
Ditengah pengusutan kasus yang menyeret nama Ferdy Sambo ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi membubarkan satgasus yang diketuai oleh mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Bekas Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, meminta Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Merah Putih Polri yang pernah dipimpin oleh Irjen Ferdy Sambo, diaudit.
Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo menjadi Kepala Satgasus Merah Putih yang masa tugasnya sedianya baru akan berakhir pada 31 Desember 2022.
Rizal Ramli menilai Satgasasus yang sempat dipimpin Sambo ini tidak cukup hanya dibubarkan, melainkan harus diaudit secara menyeluruh.
“Ini ada transaksi hitam Satgasus. Ini yang harus diaudit, uangnya dari mana, dari judi, dari narkoba.”
“Tidak cukup Satgasus dihapus, tetapi harus dibuka polanya, dipelajari aliran dananya dan dipertanggungjawabkan."
"Karena kalau enggak, ini betul-betul kegiatan mafia lah di dalam polisi,” kata Rizal Ramli dalam diskusi Total Politik bertajuk ‘Kasus Sambo di Jalan Politik’ secara virtual, Jumat (26/8/2022).
Audit tersebut, lanjut Rizal, di antaranya untuk mencari pertanggungjawaban atas persetujuan kegiatan Satgas tersebut. Namun, lanjut Rizal, dirinya tidak setuju jika itu dilimpahkan ke Kapolri.
Ia mengambil contoh Kapolri Jepang yang baru saja mengundurkan diri terkait insiden penembakan yang menyebabkan eks Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe.
Kapolri Jepang, kata dia, mengundurkan diri lantaran dianggap bertanggung jawab dan tidak mampu melindungi Abe sebagai pejabat di negeri matahari terbit itu.
“Tetapi kita mesti lihat sejarah daripada satgasus ini. Dia jadi monster dimulai oleh teman saya Mas Tito (mantan Kapolri), kemudian jadi monster di bawah Kapolri-Kapolri berikutnya,” ulas Rizal.
Dianggap Tak Efektif, Kapolri Bubarkan Satgasus
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membubarkan Satuan Tugas Khusus (Satgasus) yang diketuai bekas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Tentang Satgasus Polri, pada malam hari ini juga, Bapak Kapolri secara resmi sudah menghentikan kegiatan dari Satgasus Polri.”
“Artinya sudah tidak ada lagi Satgasus Polri,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, saat konferensi pers di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (11/8/2022).
Dedi mengatakan, kepolisian telah mempertimbangkan pembubaran Satgasus ini, berdasarkan efektifvitas, dan karena dianggap sudah tidak diperlukan.
“Menurut pertimbangan, untuk efektivitas kinerja organisasi, maka lebih diutamakan atau diberdayakan satker-satker yang menangani berbagai macam kasus sesuai tupoksi masing-masing.”
“Sehingga Satgassus dianggap tidak perlu lagi dan diberhentikan hari ini,” jelas Dedi.
Sebelumnya, keberadaan Satgasus disorot oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.
Dia menyebut Satgasus berkaitan dengan geng mafia di tubuh Polri.
Sugeng menyebut geng mafia ini memiliki kekuasaan dan kewenangan yang cukup besar.
Namun, mereka menyalahgunakan wewenangnya tersebut.
"Ini yang menjadi catatan saya, bahwa di dalam kepolisian diduga terdapat geng mafia, yang memiliki kekuasaan yang cukup besar atas kewenangan yang diberikan, tetapi kemudian wewenang tersebut disalahgunakan."
"Kami mendeteksi bahwa beberapa nama tersebut masuk di dalam satu tim yang dinamakan Satgasus, ini diketuai Ferdy Sambo dan beberapa orang juga terlibat," kata Sugeng dalam program Kacamata Hukum Tribunnews, Senin (8/8/2022).
https://wartakota.tribunnews.com/2022/08/27/rizal-ramli-satgasus-jadi-monster-dimulai-oleh-mas-tito?page=all