Dituduh Polwan yang Menangis di Sidang Etik Ferdy Sambo,Birpda Ismi Beri Ultimatum Bagi Penyebar Isu
Banyak di media sosial yang mengklaim bahwa Polwan yang menangis di sidang kode etik Ferdy Sambo itu yakni, Bripda Ismi Aisyah.
Sidang kode etik dan profesi Polri (KKEP) tersebut memang digelar tertutup, namun disiarkan secara bebas meski tanpa audio suara.
Dalam sidang yang berlangsung sekira 18 jam tersebut, 15 anggota polisi dihadirkan sebagai saksi.
Kemudian, pimpinan sidang, Kabaintelkam Polri, Komisaris Jenderal Ahmad Dofiri, menyatakan Ferdy Sambo telah resmi diberhentikan secara tidak hormat (PTDH).
Setelah Ferdy Sambo membacakan pernyataan dan mengajukan banding, tersangka pembunuhan berencana Brigadir Yosua itu pun berbaris bersama dua orang penjaga keluar dari ruangan.
Seperti diperlihatkan kanal YouTube KOMPASTV, Minggu (28/8/2022), pada saat suami Putri Candrawathi itu keluar, kamera menyoroti sekeliling ruangan. Tertangkaplah sosok polisi wanita berseragam dan berjilbab hitam mengusap matanya berkali-kali seolah menangis.
Sementara seorang rekan sesama polwan berdiri menunggui di sampingnya. Suasana haru rupanya menjadi emosi yang turut dirasakan dalam ruang sidang. Hal ini diungkap oleh anggota Kompolnas Yusuf Warsyim yang kala itu ikut hadir menyaksikan.
Ia membenarkan bahwa dalam beberapa kesempatan, hadirin di dalam ruangan terbawa suasana dan menangis. "Ya suasana sidangnya sebagaimana pengadilan, ya suasananya ada, tegangannya ada, tenangnya ya dinamis lah. Dan penuh air mata," ucap Yusuf dikutip Tribunnews.com.
Meski begitu, Yusuf mengatakan bahwa Ferdy Sambo sebagai terdakwa tampak tenang. Meski tampak merasa bersalah, Ferdy Sambo sama sekali tak mencucurkan air mata.
"Pak sambo tidak menangis, terlihat ada rasa bersalah. Tetapi terlihat ada keteguhan apa yang akan dihadapinya. Pak sambo tidak menangis disidang," imbuhnya.
Menurut Yusuf, pihak yang menangis adalah beberapa dari 15 polisi yang menjadi saksi dan sejumlah hadirin. Namun ia tidak membeberkan siapa saja sosok tersebut atau pun alasan mereka menangis.
"Ya tidak tahu, barang kali ada persaaan kecewa menyesal, iyalah pasti menyesal karena sudah masuk sidang etik begitu," ujar Yusuf.
Sumber Tribun Medan