Aneh, Warga yang Terima BLT BBM Dipaksa Belanja di E-Warong, Diancam Dicoret Sebagai Penerima
Usai mendapatkan bantuan, warga mengaku dipaksa untuk menukar uangnya sebesar Rp 200 di E-Warong yang sudah ditentukan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi BBM mulai direalisasikan di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).
Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kabupaten Sergai, terdapat 29.0117 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Pencairan BLT BBM direalisasikan melalui kantor Pos pada Jumat (9/9/2022).
Salah satunya Kantor Pos yang ada di Kecamatan Sei Rampah.
Melalui kantor pos tersebut ada sekitar 3 ribu penerima bantuan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sergai Arianto mengatakan, masing masing penerima manfaat membawa uang senilai Rp 300 ribu atas kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.
"Hari ini kita sedang memantau ada pencairan bantuan dari pemerintah pusat bantuan subsidi BBM sebesar Rp 300 ribu. Dan hari ini sudah dilakukan, dimana pencairannya melalui kantor pos," kata Arianto, Jumat.
Kata Arianto, ada dua jenis bantuan yang diberikan kepada masing masing keluarga penerima manfaat dengan total sebesar Rp 500 ribu.
"Jadi hari ini selain subsidi BBM ada juga bantuan sembako sebesar Rp 200 ribu. Jadi total bantuan pada hari ini yang ada Rp 500 ribu," kata Arianto.
Warga Mengaku Disuruh Belanja di E-Warong
Usai mendapatkan bantuan, warga mengaku dipaksa untuk menukar uangnya sebesar Rp 200 di E-Warong yang sudah ditentukan.
Uang Rp 200 kemudian ditukar dengan satu papan telur, beras 10 Kilogram, tiga buah apel dan juga kentang.
Padahal harusnya tidak ada ketentuan yang mewajibkan para penerima manfaat untuk menukarkan uangnya ke E-Warong.
Salah seorang penerima batuan, Siswanto mengatakan, usai menerima dana bantuan, mereka sudah diarahkan untuk menukarkan uangnya di E-Warong sebesar Rp 200 ribu.