Berita Riau

Waspada, Wabah DBD di Riau Tahun 2022 Ini Meningkat, Sudah 10 Warga yang Meninggal Dunia

Kasus DBD di Riau mengalami peningkatan dibandingkan priode yang sama 2021 lalu. Dari Januari hingga Agustus 2022, terdapat total 1353 penderita DBD.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: CandraDani
internet
Ilustrasi DBD 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada periode Januari sampai Agustus tahun 2022 di Provinsi Riau mengalami peningkatan dibandingkan priode yang sama pada tahun 2021 lalu.

Kepala Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Riau, Ridwan, Jumat (16/9/2022) mengungkapkan, pada Januari 2022 terdapat 263 kasus, sedangkan di tahun 2021 pada Bulan Januari hanya 65 kasus. 

Selanjutnya, perbandingan pada Bulan Februari, pada tahun 2022 terdapat 184 kasus, sementara di tahun 2021 hanya 61 kasus. 

"Untuk Bulan Maret, terdapat 134 kasus di Riau, sedangkan tahun 2021 hanya 74 kasus. Dan April 2022 terdapat 148 sedangkan tahun sebelumnya 91," jelasnya. 

Kemudian, perbandingan pada Bulan Mei 2022 terdapat 103 kasus, sedangkan tahun lalu 68 kasus.

Selanjutnya, pada Bulan Juni tahun ini terdapat 189 kasus, sedangkan tahun lalu 79 kasus.

"Pada Juli tahun ini terdapat 268 kasus, sedangkan tahun 2022 terdapat 57 kasus. Dan pada Agustus tahun ini terdapat 64 kasus sedangkan tahun lalu pada Agustus terdapat 42 kasus," ucapnya. 

Total penderita Demam Berdarah di Provinsi Riau sepanjang tahun 2022, terdapat total 1353 orang penderita DBD. 

Dari data tersebut, daerah dengan tingkat kasus terserang DBD tertinggi adalah kota Pekanbaru, dengan 560 kasus. 

Selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Kampar dengan 183 kasus. Kemudian, Rokan Hulu dengan 142 kasus.

Kemudian Siak dengan 112 kasus. 

Di Pelalawan ada 52 kasus, Indragiri Hulu 25 kasus, dan dan Kuansing 47 kasus.

Kemudian di Indragiri Hilir 54 kasus, Bengkalis 51 orang, dan Dumai 73 kasus.

Sementara Rohil 41 kasus. 

"Dan yang paling rendah adalah Meranti dengan 23 kasus," katanya.

Ridwan mengatakan, sepanjang Januari sampai Agustus 2022 ini, tersapat 10 orang penderita DBD yang meninggal dunia. 

Lebih lanjut dikatakan dia, bahwa diperkirakan, akan terjadi peningkatan kasus DBD yang akan dimulai pada Bulan Oktober 2022 mendatang. 

"Puncaknya pada Bulan November dan Januari," katanya.

Kendati demikian, Ridwan mengatakan, jumlah kasus DBD di Provinsi Riau pada Bulan Januari sampai Agustus masih berada di bawah garis maksimal kasus DBD.

Kemudian, peningkatan kasus DBD hampir di seluruh Kabupaten/Kota mencapai 75 persen pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2021.

"Kita tetap ingatkan kepada masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih, hidup sehat, dan menjaga pola makan agar terhindar dari DBD," ujarnya.

DBD merupakan penyakit yang terbentuk akibat dari adanya infeksi virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Adapun beberapa langkah pencegahan sederhana yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit DBD adalah Memasang kelambu pada tempat tidur maupun jendela.

Menerapkan program 3M, yaitu menguras, menutup, serta mendaur ulang.

Memperbanyak konsumsi vitamin C, Memperoleh vaksin dengue setelah berkonsultasi dengan dokter.

Penerapan yang baik beberapa langkah diatas, merupakan kunci penting dalam meminimalisir kemungkinan seseorang terpapar demam berdarah dengue selama musim penghujan seperti saat ini.

Apabila mengalami gejala penyakit demam berdarah seperti demam tinggi, mual, dan muncul ruam atau bintik merah dalam tubuh, segera periksakan diri ke dokter atau tenaga kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved