Berita Pekanbaru
Demam Berdarah di Pekanbaru Capai 500 Kasus, Melonjak karena Peralihan Musim
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru sangat mengkhawatirkan. Kondisi kasus sudah lebih dari 500 kasus walau belum satu tahun berjalan
Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru sangat mengkhawatirkan. Kondisi kasus sudah lebih dari 500 kasus walau belum satu tahun berjalan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy pun angkat bicara tentang kondisi tersebut.
Ia mengatakan, bahwa kasus DBD mengalami peningkatan karena terjadi peralihan antara musim panas dengan musim penghujan.
"Musim peralihan ini biasanya populasi nyamuk pun bertambah, sehingga membuat kasus mengalami peningkatan," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (18/9/2022).
Dirinya mengatakan bahwa kasus DBD banyak terjadi di wilayah yang lingkungannya kurang terjaga kebersihannya.
Satu cara mencegahnya dengan rutin menggelar gotong royong di lingkungan.
Masyarakat bisa menyingkirkan sampah yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Ada di antaranya botol bekas, ban bekas hingga tempat makan atau minuman ternak.
Zaini menilai dengan rutin membersihkan lingkungan tentu bisa mengurangi dampak DBD di wilayahnya.
Ia menyebut 70 persen penyebab kasus DBD meningkat karena faktor lingkungan.
"Kalau kebersihan lingkungan terabaikan, tentu nyamuk bakal bersarang di sana. Ditambah banyak sampah dan penampungan air," ujarnya.
Pihaknya juga melanjutkan sejumlah program sebelumnya. Satu di antara program itu yakni mengoptimalkan kader jumantik.
Dirinya menyadari bahwa para kader jumantik bersama tim dinas di lapangan belum bertugas secara maksimal.
Padahal kunci utama pencegahan dengan mengoptimalkan kader jumantik.