Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gubernur Papua Lukas Enembe Ternyata Penjudi, MAKI: Buka Saja Kasino di Papua

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI), Boyamin Saiman, menyindir perilaku Lukas Enembe tersebut dan menyarankan agar Lukas Enembe membuka kasino

KOMPAS.com/DHIAS SUWANDI
Gubernur Papua Lukas Enembe habiskan uang di meja judi kasino di luar negeri 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Gubernur Papua Lukas Enembe ternyata seorang penjudi. Ia menghabiskan uangnya untuk bermain judi di kasino di Singapura.

 Pusat Pelaporan Transaksi Analisa Keuangan (PPATK)  mengungkapkan Lukas Enembe setor Rp 560 miliar ke kasir kasino di Singapura.

Tak jelas uang tersebut bersumber dari mana. 

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI), Boyamin Saiman, menyindir perilaku Lukas Enembe tersebut dan menyarankan agar Lukas Enembe membuka kasino di Papua. 

Dengan begitu, uangnya tidak mengalir ke luar negeri.

Menurut Boyamin Saiman, MAKI memiliki banyak bukti seperti foto dan video yang menggambarkan Lukas Enembe lagi asyik main judi.

Ia mengaku sangat miris melihat perilaku Lukas Enembe yang bertolak belakang dari kriteria ideal seorang pemimpin.

Dalam wawancara di Kompas TV, Jumat (23/9/2022) malam, Boyamin pun membongkar deretan foto dan tempat mewah yang kerap dikunjungi Lukas Enembe.

"Tempat-tempatnya saya tahu, saya bacakan deh, kalo di Filipina itu Solaire Resort & Casino Entertainment City terus kalo Malaysia Genting Highlands, kalo di Singapura di hotel Cove Sentosa. Biasanya rutenya dari Indonesia ke Singapura, ke Malaysia pakai jalan darat pulang lagi ke Singapura lalu ke Manila terus pulang lagi ke Singapura," jelas Boyamin.

Boyamin menjelaskan tempat-tempat yang dia sebutkan di atas adalah tempat Kasino.

Boyamin mengaku telah mendapatkan bukti foto dan video tersebut dari orang dalam atau orang terdekat Lukas Enembe.

Boyamin pun menyindir, agar Lukas Enembe membuka kasino di Papua saja.

"Agak miris misalnya, kenapa kasinonya tidak dibuat di Papua saja biar dia nggak bolak-balik luar negeri, malah menguntungkan devisa luar negeri," lanjut Boyamin.

Boyamin mendesak Lukas Enembe mendatangi gedung KPK pada 26 September jika tak ingin dijemput paksa.

"Kalo sampai sore tidak ada yang datang ya malemnya harus dijemput paksa," lanjut Boyamin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved