Berita Dumai

Pasang Keling di Dumai Rendam Jalan Protokol, Motor Mogok Akibat Pengendara Nekat Terobos Banjir Rob

Genangan air yang dikenal dengan sebutan Pasang Keling di Dumai menggenang sejak Senin pagi hingga Rabu (28/9/2022) belum juga surut

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra
Kondisi Jalan Ombak yang terendam Pasang Keling di Dumai, Rabu (28/9/2022). 


TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Pasang Keling di Dumai kembali merendam sejumlah ruas jalan dan rumah di Kecamatan Dumai Kota, Rabu (28/9/2022).

Genangan air yang dikenal dengan sebutan Pasang Keling di Dumai menggenang sejak Senin pagi.

Pasang Keling di Dumai merendam sejumlah ruas Jalan, seperti Jalan Sultan Hasanuddin, Jalan Cempedak, jalan Jeruk serta sejumlah gang di jalan tersebut, diantaranya Gang Kandis, Gang Apel dan Gang Nangka.

Bahkan, sejumlah rumah di ‎jalan dan gang tersebut juga tergenang Pasang Keling di Dumai .

Terlihat warga harus menaruh barang-barangnya ke tempat lebih tinggi, sedangkan beberapa pengendara yang menerobos Pasang Keling di Dumai ‎juga terlihat kendaraannya mogok.

Titik yang berdampak ada di Kelurahan Rimba Sekampung, Pasang Keling di Dumai menggenangi sepanjang Jalan Cempedak.

Bahkan, ketinggian pasang keling bisa dibilang tinggi ketimbang ‎hari sebelumnya, pasalnya banyak masyarakat khususnya kelurahaan Rimba Sekampung, mengaku bahwa Banjir Rob pada Rabu (28/9/2022) tinggi.

‎Prayitno, warga Jalan Sultan Hasanuddin atau Ombak, Kecamatan Dumai Kota, mengungkapkan, pasang keling hari ini lebih tinggi pada hari sebelumnya.

Akibat banjir rob itu, ruas jalan di Dumai, terutama Jalan Cempedak dan Ombak terendam banjir

Pasang Keling ini mungkin menjadi besar akibat intensitas ‎curah hujan meningkat beberapa hari belakangan.

"Sudah sering kalau banjir ini bang, ya kita waspada aja sama hewan-hewan melata, seperti ular dan lainya, untuk barang elektronik kita taruh di tempat yang lebih tinggi," imbuhnya.

Tidak hanya Prayitno, Herdiyanto pengendara yang melintas di Jalan Hasanuddin atau Ombak terpaksa mencari jalan alternatif atau daerah yang genangannya tak terlalu tinggi.

"Hari ini pasang keling sangat tinggi bang, kalau dipaksakan lewat Jalan Ombak atau Cempedak bisa mati motor saya, makanya saya cari jalan lain aja," sebutnya

Sementara, ‎Wali Kota Dumai, Paisal mengungkapkan, bahwa pemerintah kota tidak tinggal diam melihat kondisi Dumai, termasuk Banjir Rob yang melanda.

Ia menjelaskan ada beberapa langkah pihaknya dalam menangani Banjir Rob, seperti membentuk bantaran dengan metode geobag agar air tidak meluap ke pemukiman masyarakat, dan pintu air.

"Saya sudah intruksikan Dinas PUPR untuk membangun 15 titik pintu air hidrolik beserta rumah pompa, pintu air ini nantinya akan menahan debet air pasang keling untuk masuk ke kota," sebutnya

Paisal menerangkan, pembangunan pintu air berserta rumah pompa dan Geobag ditargetkan akan selesai di 2022 ini, dengan anggaran sekitar Rp10 miliar.

Dirinya optimistis, langkah langkah yang akan dilaksanakan ini, bisa menangani permasalahan Banjir Rob di Dumai.

Selain pembuatan pintu air, Pemko Dumai juga terus melakukan normalisasi Sungai Dumai, serta normalisasi drainase.

"Saat ini kita sudah mulai membangun dua pintu air, dan normalisasi Sungai Dumai, dengan alat berat amfibi milik Pemko Dumai, serta normalisasi drainase di Dumai kota," ungkapnya

"Kami menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, terutama warga yang berada di bantaran Sungai Dumai," pesannya terkait Pasang Keling di Dumai .

( Tribunpekanbaru.com / Donny Kusuma Putra )

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved