Perakit Bom di Inhu Ditangkap
Sering Bikin Resah, Perakit Bom di Inhu Tak Pernah Lapor ke RT Padahal Sudah Setahun Ngontrak
Perakit Bom di Inhu berinisial MN diketahui sudah tinggal selama setahun di Dusun Sungai Bangkar namun tak pernah lapor ke RT setempat
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Aparat Kepolisian Polda Riau telah mengamankan terduga Perakit Bom di Inhu di Dusun Sungai Bangkar, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida.
Perakit Bom di Inhu berinisial MN diketahui sudah tinggal selama setahun di Dusun Sungai Bangkar.
Namun selama setahun itu, Perakit Bom di Inhu tidak pernah melapor kepada pemerintah setempat. Hal ini diungkapkan oleh RT 41, Partono.
Menurut Partono, Perakit Bom di Inhu yang dikenal akrab dengan sapaan Ocu itu mengontrak rumah milik warga setempat.
"Dia ngontrak di sini, tapi tak pernah melapor ke saya sebagai RT," kata Partono menjelaskan tentang Perakit Bom di Inhu .
Partono mengungkapkan, MN selama ini dikenal sebagai warga yang tertutup dan sering membuat resah warga.
Sehingga RT dan warga setempat sempat menggelar musyawarah untuk memberikan sanksi kepada MN.
"Pelaku sering membuat resah warga di sini, selain ledakan bom pelaku juga sering memarahi warga di sini," katanya.
Satu tindakan pelaku yang sering membuat resah adalah ketika pelaku melempar anak warga. Selain itu, pelaku juga pernah mengajak warga berkelahi.
"Pokoknya sering membuat resah, makanya kami sidangkan. Saat disidang, pelaku selalu mengatakan tak mau mengikuti aturan negara dan RT, dia hanya patuh sama aturan agama saja," ujarnya. Akibatnya warga sepakat mengusir pelaku dari lingkungan mereka.
Partono juga mengungkapkan pelaku tidak pernah bermasyarakat dengan warga lingkungan tersebut.
"Kalau siang dia tidur, malam kerjaannya merakit sesuatu di depan rumahnya. Tapi saya tak pernah tahu apa yang dirakitnya," katanya.
Atas penangkapan MN, Partono mengungkapkan banyak warga merasa bersyukur.
Ia berharap polisi memberikan tindakan tegas terhadap pelaku Perakit Bom di Inhu tersebut.
( Tribunpekanbaru.com / Bynton Simanungkalit )