Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bocah 10 Tahun Selamat Setelah Bertahan Tiga Hari Tertimbun Puing Rumah Akibat Gempa Cianjur

Saat ditemukan, korban berada dibalik reruntuhan puing material bangunan yang ambruk. Ia berhasil dievakuasi pada Rabu (23/11/2022)

Editor: Sesri
Istimewa
Seorang bocah yang sudah terkubur 48 jam sejak gempa Cianjur menghancurkan banyak rumah-rumah pada Senin (21/11/2022), ditemukan selamat oleh tim evakuasi, Rabu (23/11/2022). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang bocah berusia 10 tahun bernama Azka selamat setelah bertahan di bawah reruntuhan akibat gempa Cianjur.

Azka berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan relawan dari balik reruntuhan bangunan ambruk akibat gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu.

Kepala Desa Nagrak Hendi Saeful Maladi menceritkan, detik-detik bocah kecil itu dievakuasi dari balik puing bangunan yang roboh.

Saat ditemukan, korban berada dibalik reruntuhan puing material bangunan yang ambruk.

Anak tersebut berhasil dievakuasi pada Rabu (23/11/2022) setelah hampir tiga hari.

"Anak yang selamat itu Azka (10) dia berhasil dievakuasi petugas gabungan TNI/Polri, BPBD, Damkar hampir selama beberapa jam," katanya.

Proses evakuasi Azka berlangsung cukup dramatis.

Sebab, petugas yang melakukan evakuasi perlu kesabaran dan kehati-hatian.

Azka dapat selamat, ternayata karena reruntuhan rumahnhya tertahan sebuah lemari.

Baca juga: UPDATE Sementara Korban Gempa Cianjur: 268 Orang Meninggal, 151 Masih Hilang

Baca juga: Anggota DPR Tertawa Lihat Kepala BMKG Sembunyi di Bawah Meja saat Gempa Cianjur, Videonya Viral

Sehingga Azka memiliki sedikit ruang untuk bernapas dan bertahan hidup.

Paman Azka, Miftahudin mengatakan Azka ditemukan tepatnya di kamarnya.

"Azka Maulana Malik ditemukan di kamarnya posisi azka ada di bawah beton dak yang tertimpa reruntuhan. Alhamdulillah reruntuhan ketahan lemari jadi ada ruang buat azka buat nernafas bertahan hidup," kata Miftahudin saat diwawancarai Tribun Jabar, Rabu (23/11/2022)

Kini, Azka telah dievakuasi ke RSUD Sayang Cianjur.

Di lokasi tersebut bukan hanya Azka yang ditemukan, namun neneknya bernama Eda pun berhasil ditemukan oleh petugas.

Namun nahas, sang nenek sudah dalam kondisi tak bernyawa ketika dievakuasi dari balik reruntuhan puing bangunan.

"Alhamdulillah anak itu berhasil evakuasi dan ditemukan selamat, tetapi neneknya Eda sudah meninggal dunia," kata Hendi Saeful Maladi seperti dikutip dari Tribun Jabar.

Usai dievakuasi dari lokasi bangunan ambruk, bocah kecil itu langsung langsung dibawa petugas ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

Sementara itu, sang nenek langsung dimandikan dan dikafani oleh warga setempat untuk dimakamkan.

"Neneknya yang meninggal dunia sekarang sedang dimandikan dan segera disolatkan untuk dimakamkan oleh warga sekitar," kata dia.

Lebih lanjut, Miftahudin mengatakan nenek dari Azka pun sudah ditemukan.

Namun, sang nenek yang bernama Edah tersebut ditemukan sudah meninggal dunia.

Ia mengatakan, posisi Edah ditemukan adalah di kamar mandi.

"Lalu yang barusan ditemukan neneknya dari cucunya yangg tadi udah ditemukan tadi posisi ditemukan di kamar mandi, sekarang lagi dievakuasi mau di pulasara di kuburan. Neneknya meninggal. Namanya nenek Ma Edah binti isur," sambungnya.

Adapun, paman Azka itu mengatakan satu hari sebelumnya ibu keponakannya tersebut sudah ditemukan meninggal dunia.

"Yang kemarin yang meninggal ditemukan mamahnya dede azka, anaknya ma Edah," jelasnya.

Sebelumnya, 3 orang dinyatakan hilang karena tertimbun reruntuhan bangunan yang ambruk.

Tiga orang tersebut adalah Ma Edah, ibunda Azka, dan Azka.

"Alhamdulillah anak itu berhasil evakuasi dan ditemukan selamat, tetapi neneknya Eda sudah meninggal dunia," kata Kepala Desa Nagrakl, Hendi Saeful Maladi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (23/11/2022).

Menurutnya, anak tersebut berhasi dievakuasi setelah hampir selama tiga hari tertimbun puing reruntuhan material bangunan yang ambruk.

"Anak yang selamat itu Azka, dia berhasil dievakuasi petugas gabungan TNI/Polri, BPBD, dan Damkar selama beberapa jam," katanya.

Sementara itu, hingga Rabu tanggal 23 November 2020 jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi gempa Cianjur tercatat 271 orang.

"Kemungkinan korban meninggal yang 271, ini kami akan telusuri apakah yang sudah dimakamkan oleh keluarga ada tambahan apa tidak. Kami belum bisa memastikan yang dimakamkan oleh keluarga ini sudah masuk data yang 271 atau belum, karena bisa saja miss. Jenazah yang ada langsung dimakamkan oleh keluarga tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau Rumah Sakit," kaya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Pencarian hari ini melibatkan 6.000 personel gabungan yang terdiri dari BNPB, BPBD, TNI Polri, dan relawan.

Kepala BNPB mengatakan pada pencarian hari ini personel gabungan menemukan 4 korban jiwa di Kecamatan Cugenang, di mana 3 meninggal dunia dan 1 selamat.

"Korban selamat anak laki-laki bernama Azka (6) yang ditemukan di sebelah neneknya yang sudah meninggal dunia," ujarnya.

Suharyanto mengatakan korban hilang mencapai 40 orang, 39 di antaranya berada di Kecamatan Cugenang dan 1 di Warung Kondang.

Terkait data, BNPB akan kembali memastikan jumlah korban jiwa diluar jumlah korban jiwa yang terdata hari ini.

"Jadi yang 271 ini yang sudah di konfirmasi lewat Puskesmas dan Rumah Sakit di seluruh Kabupaten Cianjur. Kami mohon waktu. Besok pagi kami akan kumpulkan seluruh Kepala desa untuk mendata kembali apakah yang sudah dimakamkan sudah didata by name by address," ujarnya.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved