Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Google Mulai Terusik , Siap Andalkan Ini untuk Hadapi ChatGPT yang Punya Kecerdasan Jawab Pertanyaan

Google mulai terusik eksistensinya dengan kehadiran ChatGPT . Mereka siap berperang dengan mengandalkan yang merkea miliki

Editor: Budi Rahmat
pixabay
google siap lawan ChatGPT untuk menerik perhatian manusia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Google mulai terusik dnegan kehadiran platform pencarian di internet yakni ChatGPT .

Tak tanggung-tangung , ChatGPT ini sduah dilengkapi dnegan kecerdasan buatan dari OpenAI .

ChatGPT ini semakin dikenal dan terus berkembang seiring dnegan banyaknnya pengguna . Tentu saja itu snagat mengusuik googel yang selama ini memonopoli untuk platform pencarian di internet.

Baca juga: Apa Itu ChatGPT yang akan Gantikan Google sebagai Mesin Pencari , Begini Cara Menggunakan ChatGPT

Nah, terkait dengan kehadiran ChatGPT , Google mengaku siap berperang dan akan berjuang untuk terus menjadi pilihan utama manusia

Ya, belakangan, ChatGPT, kecerdasan buatan dari OpenAI, ramai diperbincangan di media sosial. Sebab, ChatGPT bisa menjawab berbagai pertanyaan pengguna secara luwes, bahkan tidak seperti bot atau kecerdasan buatan pada umumnya.

Luwes di sini maksudnya, ChatGPT bisa memahami konteks percakapan dan memberi jawaban sesuai konteks sehingga tidak kaku layaknya robot.

Keberadaan ChatGPT yang masih dalam versi beta (tahap pengembangan) itu OpenAI ini disebut-sebut menjadi ancaman baru bahkan berpotensi "membunuh" layanan Google Search, mesin pencarian yang selama 20 tahun terakhir ini diandalkan pengguna untuk menelusuri berbagai hal di internet.

Google pun tampaknya tidak tinggal diam. Baru-baru ini, CEO Google Sundar Pichai diketahui sudah mulai "bergerak" untuk mengantisipasi kehadiran ChatGPT dari OpenAI tersebut.

Baca juga: Mudah Lho, Ini Cara Membuat Formulir di Google Form Pakai Hp atau PC di Browser

Menurut laporan, Pichai mulai melakukan rotasi dan perombakan besar pada banyak tim di Google untuk menanggapi ancaman ChatGPT. Hal ini diketahui dari sebuah memo internal Google yang didapat outlet media The New York Times.

Tak dirinci secara jelas apa tepatnya yang dilakukan Pichai. Namun, tampaknya, Bos Google itu sudah memberikan berbagai "pekerjaan rumah" kepada tim Google demi mengantisipasi kehadiran ChatGPT dari OpenAI.

Tak hanya itu, Pichai juga disebut telah menarik staf dari sejumlah divisi lain untuk bergabung, besama-sama menghadapi ancaman terhadap rencana OpenAI, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Register, Senin (26/12/2022).

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Google akan membuat serangkaian pengumuman terkait kecerdasan buatan atau AI pada bulan Mei mendatang.

Sebelumnya diwartakan NYTimes, Google telah mengumumkan status "peringatan" alias "code red" terkait kehadiran dan kepopuleran ChatGPT dalam beberapa waktu belakangan ini.

Baca juga: Google Doodle Hari Ini Merayakan Angklung, Ini Ragam Rupa Angklung yang Perlu Kamu Tahu

Ini yang Diandalkan Google

Google sebenarnya sudah punya chatbot serupa ChatGPT, namanya adalah Language Model for Dialogue Applications (LaMDA).

Chatbot yang belum meluncur ke publik ini sempat menjadi kontroversi pada Juni lalu, pasca seorang mantan ilmuwan Google, Blake Lemoine, mengumbar bahwa LaMDA bisa berpikir dan memiliki perasaan seperti manusia.

Terlepas dari segala kontroversinya, LaMDA bisa dibilang menjadi teknologi Google yang paling berpotensi menjadi kompetitor ChatGPT, termasuk kompetitor lainnya bernama Dall-E 2 yang bisa membuat gambar berdasarkan teks yang dimasukkan pengguna.

Namun, Google tampaknya juga harus berhitung dengan matang, apakah LaMDA nantinya justru akan "memakan" bisnis Search atau tidak?

Adapun ChatGPT dan Dall-E 2 juga merupakan dua layanan chatbot yang dibangun oleh para ilmuwan dan teknisi Google, sehingga hal ini juga bisa menjadi dilema bagi Google dan LaMDA.

Baca juga: VIRAL Pencarian Cara Patahkan Lengan di Google Trends, Ternyata Berkaitan dengan Vladimir Putin

Di luar kemungkinan ini, Google tentunya juga harus memikirkan strategi untuk membuat LaMDA ramah pengguna, tidak bias dan membuat hoaks, serta tidak melakukan diskriminasi terhadap suatu suku, ras, agama, dan hal lainnya.

Sebab, berdasarkan beberapa laporan di internet, masalah utama yang ada di ChatGPT yang dianggap mengkhawatirkan saat ini adalah chabot tersebut bisa tidak netral dan memihak satu sisi, termasuk melontarkan kata-kata kasar.

Kendati ChatGPT memiliki sifat seperti itu, layanan tersebut, yang saat ini masih dalam pengembangan, agaknya sudah masuk ke dalam "radar" Google sebagai layanan yang bisa mengancam bisnis Search.

Ke depannya, bukan tidak mungkin Google bakal berlaku agresif dengan meluncurkan fitur atau layanan baru. Tujuannya tentu supaya pengguna tetap setia dengan Google Search, tidak beralih ke ChatGPT dan layanan serupa lainnya untuk sekadar mencari informasi di internet.

Ini tentu saja akan menjadi kabar yang menarik . Bagaimana pertarungan Google melawan ChatGPT tahun 2023 ini .

Siapa yang akan menang dan terus berkembang sebgaai pilihan . (*)

( Tribunpekanbaru.com / Budi R )

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved