Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Aksi Ekstremis Yahudi Israel Buat Umat Kristen Palestina Resah

Ekstremis Israel menghancurkan 30 kuburan dengan salib yang dijatuhkan di pemakaman Kristen milik Gereja Episkopal Injili di Yerusalem Timur.

AFP via BBC
Aksi Ekstremis Yahudi Israel Buat Umat Kristen Palestina Resah 

Juru bicara Patriarkat Ortodoks Yunani, Pastor Issa Musleh, mengatakan, "Para ekstremis menyerang gereja dan biara, sama seperti mereka menyerang Masjid Suci Al-Aqsa."

"Saudara-saudara Muslim kita terkena serangan yang sama dengan kita, tujuan kita sama," tambahnya.

Dia menghubungkan peningkatan penurunan jumlah orang Kristen di Tanah Suci sebagian karena orang Kristen merasa menjadi sasaran para ekstremis.

Pastor Musleh meminta orang-orang Kristen untuk kembali ke tanah mereka untuk menghadapi "penargetan para pemukim", mencatat bahwa "mereka mengganggu kami untuk menggusur kami, tetapi kami akan tetap tinggal sampai negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya didirikan."

Musleh berkata, "kehadiran pemerintah sayap kanan ekstremis di Israel tidak hanya menakuti kami tetapi seluruh dunia."

Terhadap tidak diketahui

Selama bertahun-tahun, Wadih Abu Nassar, juru bicara Dewan Kepala Gereja Katolik di Yerusalem, bersama dengan otoritas Israel, menindaklanjuti banyak serangan.

"Kami tidak berbicara tentang serangan tunggal melainkan lusinan serangan selama beberapa tahun terakhir, yang sebagian besar tercatat terhadap orang tak dikenal," katanya.

"Masalah ini tidak bisa diterima," tambah Abu Nassar. "Layanan keamanan tingkat lanjut harus digunakan untuk menghentikan kejahatan rasial dan membawa pelakunya ke pengadilan."

Dia memperingatkan terhadap perkembangan serangan di masa depan dan pelanggaran kuburan mereka.

“Kelanjutan serangan akan membuat pelakunya percaya bahwa mereka tidak tersentuh, serangan mereka tidak akan berakhir dengan kuburan,” kata Abu Nassar.

Dia juga menunjukkan bahwa "kejahatan rasial berasal dari masalah pendidikan," menambahkan, "Diperlukan solusi radikal."

Serangan yang memberatkan

Abu Nassar menceritakan contoh bagaimana otoritas Israel menangani kejahatan rasial dengan ringan.

"Dalam kasus serangan terhadap gereja Gua Getsemani di Yerusalem, penyerang ditangkap, kemudian dinyatakan tidak normal secara mental," tegasnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved