Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cak Nun Sebut Jokowi Sebagai Firaun dan Luhut Sebagai Haman

Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman dalam sebuah diskusi di Surabaya baru-baru ini

Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Rinal Maradjo
tangkapan layar youtube
Cak Nun jadi narasumber di Majelis Masyarakat Maiyah Bangbangwetan di Pendopo Cak Durasim, Kota Surabaya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman.

"Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak. Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan gak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki. Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," sebut Cak Nun.

"Negara ini sudah dicekal oleh Firaun, Qorun dan Haman. Seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya sudah dipegang mereka semuanya. Dari uangnya dari otoritasnya, mereka pegang," tambahnya.

Pernyataan itu disampaikan oleh Cak Nun dalam acara Balagha Asyuddahu yang digelar oleh Majelis Masyarakat Maiyah Bangbangwetan di Pendopo Cak Durasim, Kota Surabaya..

Baca juga: PDIP Ujung-ujungnya Bakal Usung Ganjar Seperti Drama Jokowi di Pilpres 2014

Baca juga: Jokowi Mendadak Makan Malam di Sultan Resto Pekanbaru, Jamuan Disiapkan 30 Menit

Acara tersebut ditayangkan secara Live melalui kanal Youtube Bangbang Wetan pada Senin (9/1/2023).

Firaun sendiri adalah sosok raja besar yang namanya diabadikan di dalam Al Quran.

Firaun adalah sosok raja diktator, tiran dan sombong dengan kekufuran tingkat tinggi.

Ia menyatakan dirinya adalah Tuhan. Dan ia meminta rakyat yang dipimpinnya menyembahnya seperti sang maha Pencipta.

Di akhir masanya, Firaun ditenggelamkan di Laut Merah saat mengejar Nabi Musa dan umatnya yang hendak hijrah ke Palestina.

Sementara itu, Haman adalah nama yang juga diabadikan di dalam Al Quran.

Haman adalah penasehat kepercayaan Firaun. Ia adalah orang yang dengan gencar menolak dan mendorong Firaun untuk menolak ajaran tauhid yang dibawa Nabi Musa.

Di Kerajaan Firaun, Haman memiliki posisi penting. Ia duduk sebagai menteri, penasehat raja dan sebagai pelaksana dan pengawas proyek pembangunan mercusuar di masa itu.

Bahas Tentang Kedewasaan Manusia

Acara itu sendiri merupakan acara diskusi yang membahas tentang kedewasaan manusia secara falsafah dan teknis.

Hadir juga sebagai narasumber di acara itu, Sabrang Mowo Damar Panuluh atau lebih dikenal dengan Noe Letto.

Noe tak lain adalah anak sulung Cak Nun yang merupakan vokalis band kenamaan Indonesia, Letto.

Selain itu, Cak Nun juga menanggapi tentang maraknya bencana di Indonesia yang diungkapkan oleh seorang narasumber bernama Amin.

Cak Nun mengatakan, secara terminologi bencana itu lahir dari kata Bancana. Artinya tipu daya.

"Stakeholder sibuk dengan bancana atau tipu daya. Bukan mereka tidak mengerti, tetapi mereka sengaja menipu daya tanah air ini dan rakyat, sibuk dengan politik king, sibuk dengan rencana-rencana politik. Sibuk dengan kapitilasme. kata," Cak Nun.

"Pemerintah itu seharusnya mengurusi tanah air dan rakyat. Tapi yang mereka mengurusi adalah kekayaan sendiri atau jabatannya sendiri," tambahnya.

Tayangan live di Youtube itu hingga Sabtu (14/1/2023) sudah ditonton lebih dari 22 ribu orang.

( Tribunpekanbaru.com / Ilham Yafiz )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved