Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Istri Gubernur Papua Lukas Enembe Enggan Jawab Dugaan Aliran Dana ke OPM

OPM menggunakan uang tersebut untuk mempersenjatai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang dikenal sebagai KKB Papua.

TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN
Istri Gubernur Papua Lukas Enembe Enggan Jawab Dugaan Aliran Dana ke OPM 

Yulce dan Bona ditanya seputar jumlah pertanyaan dan materi penyidikan.

Namun, keduanya memilih bungkam. Istri gubernur itu hanya melambaikan tangan menyatakan menolak berkomentar.

Begitu pun saat ditanya seputar dugaan aliran dana ke Organisasi Papua Merdeka (OPM), Yulce memilih bungkam.

Mereka berjalan menuju Jalan Persada Kuningan tanpa melontarkan satupun pernyataan.

Setibanya di tepi jalan, keduanya telah ditunggu mobil Fortuner berwarna hitam.

Mereka kemudian pergi meninggalkan KPK.

Terpisah, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, pihaknya mempersilakan istri dan anak Lukas jika memilih menolak memberikan keterangan terkait perkara Lukas.

Namun, keduanya juga dimintai keterangan untuk tersangka Rijatono Lakka.

“Tetapi untuk tersangka Rijatono Lakka kan tidak ada hubungan keluarga, sehingga tentu dilakukan pemeriksaan dan pendalaman terkait dengan dugaan suap, begitu kan,” kata Ali saat ditemui di KPK.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyatakan pihaknya akan menelusuri dugaan aliran dana korupsi Lukas, termasuk peluang mengalir ke OPM.

Pernyataan ini Alex sampaikan saat dimintai tanggapan terkait pemeriksaan terhadap Yulce Wenda mengenai ada atau tidaknya aliran dana kepada salah satu tokoh OPM, Benny Wenda.

Adapun Wenda diketahui merupakan nama marga di Papua.

“Apakah ada keterkaitan yang bersangkutan dengan kelompok yang selama ini berseberangan dengan pemerintah dan seterusnya, pasti akan didalami,” ujar Alex, Selasa (17/1/2023).

Lukas telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi pada September 2022 lalu.

Ia diduga menerima suap dari Direktur PT Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka sebesar Rp 1 miliar untuk memilih perusahaan konstruksi itu sebagai pemenang lelang tiga proyek multiyears di Papua.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved