Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

FBI Khawatirkan Program Intelijen Buatan China Digunakan Untuk Mencuri HKI

China disebut mulai mengembangkan AI untuk meretas harta kekayaan intelektual dan data sensitif dari negara lain sebagai upaya menguasai dunia

Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay
FBI Khawatirkan Program Intelijen Buatan China Digunakan Untuk Mencuri HKI 

TRIBUNPEKANBARU.COM - FBI terang-terangan mengaku khawatir dengan program intelijen buatan atau Artificial Intelligence (AI) buatan China.

Direktur FBI Christopher Wray mengatakan pada hari Kamis (19/1/2023) mengatakan jika prorgam AI China itu merupakan hasil harta kekayaan intelektual dan data sensitif yang mereka curi dari pihak ketiga.

Setelah berhasil mencuri program AI, China disebut mulai mengembangkan AI untuk meretas harta kekayaan intelektual dan data sensitif dari negara lain sebagai upaya menguasai dunia.

"Jika dibiarkan, China dapat menggunakan kemajuan kecerdasan buatan untuk melanjutkan operasi peretasannya dan melakukan penindasan terhadap para pembangkang di dalam dan luar negeri.

Itu adalah sesuatu yang sangat kami khawatirkan. Saya pikir semua orang harus sangat prihatin,” katanya seperti dilansir dari VOA.

Kekhawatiran seperti itu telah lama disuarakan oleh para pejabat AS.

Pada Oktober 2021, misalnya, pejabat kontraintelijen AS mengeluarkan peringatan tentang ambisi China dalam AI sebagai bagian dari upaya baru untuk memberi tahu eksekutif bisnis, akademisi, dan pejabat pemerintah lokal dan negara bagian tentang risiko menerima investasi atau keahlian China di industri utama.

Awal tahun itu, komisi AI yang dipimpin oleh mantan CEO Google Eric Schmidt mendesak AS untuk meningkatkan keterampilan AI-nya untuk melawan China, termasuk dengan mengejar senjata yang “berkemampuan AI”.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar Kamis tentang komentar Wray. 

Beijing telah berulang kali menuduh Washington menyebarkan rasa takut dan menyerang intelijen AS karena penilaiannya terhadap China.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved