Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kisah Nabi Saleh Lengkap dari Lahir Sampai Wafat

Berikut kisah Nabi Saleh lengkap dari lahir sampai wafat serta mukjizat Nabi Shaleh dan sifat Nabi Saleh .

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Ilustrasi
Kisah Nabi Saleh Lengkap dari Lahir Sampai Wafat 

Perjalanan Dakwah Nabi Saleh

Kaum Tsamud yang menjadi target dakwah dari Nabi Saleh AS adalah kaum yang menyambung hidup mereka melalui bercocok tanam, arsitektur, dan berternak. Kemampuan yang dimiliki kaum Tsamud di bidang arsitektur sangatlah mengagumkan.

Mereka memahat bukit berbatu yang banyak ditemukan di Al-Hijr menjadi bangunan indah nan megah. Sedangkan pada hamparan tanah yang datar mereka membangun istana-istana. Bukit-bukit batu yang dipahat oleh kaum Tsamud membentuk bangunan-bangunan rumah yang mereka tinggali dengan gaya khas peninggalan Yunani dan Romawi Kuno.

Kaum Tsamud yang Ingkar Kepada Nabi Saleh AS

Pada saat itu diketahui kaum Tsamud menyembah berhala sesuai yang dilakukan secara turun temurun oleh nenek moyang mereka. Awalnya kaum Tsamud sangat menghormati Nabi Saleh AS karena mereka menaruh harapan pada beliau untuk meneruskan tradisi kaum Tsamud, yaitu menyembah berhala.

Namun ketika Nabi Saleh AS mulai menyampaikan ajakan untuk menyembah Allah SWT dan bertakwa kepada-Nya, maka kaum Tsamud menjadi kecewa dan murka. Mereka mulai memusuhi Nabi Saleh AS karena beliau meminta untuk meninggalkan sesembahan berhala yang sudah menjadi bagian dari tradisi mereka secara turun-temurun.

Selain memiliki kebiasaan menyembah berhala, tabiat lainnya yang dimiliki oleh kaum Tsamud adalah angkuh dan sombong. Mereka seringkali meremehkan dan memandang rendah kaum lainnya.

Bahkan dalam kesehariannya mereka selalu berbuat maksiat seperti, berzina dan mabuk-mabukkan. Gaya hidup kaum Tsamud tersebut telah menyimpang jauh dari ajaran Allah SWT.

Oleh karena alasan tersebutlah Allah SWT mengangkat Saleh menjadi nabi dan ditugaskan untuk berdakwah kepada kaum Tsamud. Seperti yang difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 73.

“Dan kepada kaum Tsamud, (Kami utus) saudara mereka Saleh. Dia berkata, ‘Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih.’” (Q.S. Al-A’raf ayat 73).

Ketika Nabi Saleh AS mulai menyeru kepada kaum Tsamud tentang ajaran tauhid untuk menyembah Allah SWT semata, maka kaum Tsamud terbelah menjadi dua kelompok yang saling bertentangan.

Kelompok pertama yaitu yang mengikuti Nabi Saleh AS dipimpin oleh Junda’ bin Amru bin Mahlab bin Lubaid bin Jawwas. Junda’ bin Amru adalah salah satu tokoh pemuka di kaum Tsamud.

Sedangkan kelompok yang menentang Nabi Saleh AS dipimpin oleh Dzu’ab bin Amru bin Lubaid Al-Habbab dan Rabbab bin Sha’r bin Julmas. Dzu’ab dan Rabbab bahkan menghalang-halangi ketika Nabi Saleh AS hendak mengajak sepupunya yaitu Junda’ bin Syihab untuk mengikuti ajarannya.

Kelompok penentang yang diketuai oleh Dzu’ab dan Rabbab berpendapat bahwa Nabi Saleh AS terkena sihir. Mereka tidak terima dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi Saleh AS.

Selain itu Nabi Saleh AS juga dianggap sebagai penipu karena mereka tidak percaya apabila utusan Allah SWT adalah manusia biasa sama seperti mereka, sehingga mereka menuntut mukjizat sebagai bukti kerasulannya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved