Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

JADWAL Bulan Syaban Jelang Puasa Ramadhan: Simak Amalan yang Dianjurkan

Diriwayatkan oleh Sahabat Usamah bin Zaid, saat masuk bulan Sya'ban Nabi Muhammad memiliki kebiasaan meningkatkan amalan.

.
ILUSTRASI 

Sehingga, sesuai ajaran Nabi Muhammad hendaknya umat Islam memperbanyak amalan dan ibadah sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Sebagaimana sudah banyak diketahui bahwa malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang spesial di bulan Sya'ban.

Buya Yahya menjelaskan malam tersebut menjadi malam yang spesial, salah satunya adalah karena Allah akan mengampuni dosa semua makhluk-Nya.

Namun, ada dua golongan yang tidak akan diampuni dosanya oleh Allah, meskipun ia sudah memperbanyak istighfar.

"Allah membagi-bagikan pengampunan pada malam Nisfu Sya'ban kepada semua makhluk-Nya, kecuali doa orang yang tidak mendapat pengampunan dari Allah di malam Nisfu Syaban," ujar Buya Yahya.

Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah SWT membagikan pengampunan pada seluruh makhluknya secara cuma-cuma.

Hal tersebut memang merupakan salah satu hal yang spesial di malam Nisfu Sya'ban

Adapun spesial di malam Nisfu Sya'ban, memang ada di sana. Isyarat oleh baginda Nabi tentang kelebihan malam Nisfu Sya'ban," kata Buya Yahya.

Buya Yahya mengatakan bahwa setiap saat Allah melihat hambaNya. Namun, pada malam tersebut, Allah memberikan pandangan khusus kepada para hamba-Nya.

"Bagaimana pandangan Allah pada hambaNya? Ya pandangan khusus kepada seorang hamba yang berdosa, adalah dengan pengampunan. Hamba terkasih dengan tambahan rahmat dan berkah," ungkapnya.

Jika seorang hamba tidak punya dosa, maka dipandang dengan rahmat, ditambahkan berkah di dalam hidupnya. Sedang jika seorang hamba memiliki dosa, maka Allah akan mengampuni dosa orang tersebut.

"Maka mari di malam Nisfu Sya'ban nanti kita meningkatkan istighfar kita, ibadah yang sangat luar biasa itu istighfar," imbau Buya Yahya.

Namun, ada dua golongan atau orang yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT meskipun pada malam Nisfu Sya'ban, siapakah orang itu?

"Yaitu musyrik, orang yang menyekutukan Allah. Kemudian yang kedua dari ahli iman, orang yang mempunyai kebencian dan dendam serta permusuhan dengan saudara," ungkap Buya Yahya.

Untuk menghindari termasuk dalam dua golongan itu, hendaknya umat muslim dapat berdamai dengan Allah kemudian juga berdama dengan keluarga, sanak, dan kerabat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved