Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Licik? KKB Papua yang Sandera Pilot Selandia Baru Nomaden di Kawasan Warga

Taktik licik atau cerdas? KKB Papua yang sandera pilot Susi Air asal Selandia Baru nomaden di kawasan pemukiman warga

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Istimewa
Licik? KKB Papua yang Sandera Pilot Selandia Baru Nomaden di Kawasan Warga. Foot: KKB perlihatkan pilot Susi Air yang sandera 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Taktik licik atau cerdas? KKB Papua yang sandera pilot Susi Air asal Selandia Baru nomaden di kawasan pemukiman warga .

Kondisi ini menjadi penghalang bagi TNI untuk menyerang KKB Papua secara besar-besaran, karena dikhawatirkan warga sipil akan jadi korban.

Walaupun KKB Papua menjalankan taktik nomaden dari pemukiman warga ke pemukiman warga, pemburuan KKB Papua terus dilakukan guna menyelamatkan pilot Susi Air asal Selandia Baru tersebut.

Panglima TNI Marsekal Laksamana TNI Yudo Margono mengungkap alasan tak langsung menyerbu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menyandera Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens.

Menurutnya, operasi penyelamatan terus berjalan. Akan tetapi, pihaknya menjaga agar tidak adanya masyarakat sipil yang terdampak akibat serbuan KKB Papua tersebut.

"Operasi tetap jalan terus untuk penyelamatan sandera itu. Karena apa, karena kita tetap menjaga supaya masyarakat sipil tidak terlibat, tidak kena," ujar Panglima TNI saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023).

Ia menjelaskan bahwa operasi penyelamatan terhadap pilot Susi Air tersebut tidak seperti penyelamatan sandera di dalam pesawat.

Dia bilang, kelompok KKB Papua yang menyandera kerap berpindah-pindah tempat ke masyarakat sipil.

"Nah itu khawatir ya penduduk yang akan kena karena mereka ini bersama-sama dengan penduduk jadi bukan di tempat seperti penyelamatan sandera di suatu pesawat enggak, ini dibawa pindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Sehingga kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini," jelasnya.

Dia pun tak mau operasi penyelamatan itu nantinya bakal mengorbankan masyarakat sipil di Papua. Karena itu, operasi penyelamatan dilakukan dengan tak terburu-buru. 

"Khawatirnya penduduk yang akan kena karena mereka ini kan bersama-sama dengan penduduk jadi bukan ditempat yang seperti penyelamatan terhadap sandera di suatu pesawat atau tempat.

Tidak. Ini dibawa ke pindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Sehingga kita tidak mau masyarakat jadi korban hanya gara-gara ini," jelasnya.

Oleh karena itu, Yudo meminta semua pihak untuk bersabar dengan proses pencarian yang tengah dilakukan aparat gabungan TNI-Polri.

"Harus sabar menyelesaikan ini tidak langsung des (selesai), kalau operasi militer iya tapi ini bukan operasi militer, ingat bukan operasi militer.

Saya punya prajurit berkemampuan khusus mempunyai alutsista yang bisa menyelesaikan itu kalau harus menyelesaikan, tapi ini bukan, ingat ini adalah operasi penegakan hukum sehingga harus mengedepankan hukum," tukasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved