Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelaku yang Ancam Bunuh Band Radja Dibebaskan Usai Bayar Jaminan Rp 34 Juta

Kepala Polisi Johor, Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan, uang jaminan itu adalah prosedur normal dalam hukum Malaysia.

Istimewa
Grup band Rdja diancam bunuh jika gelar konser di Johor 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Polisi Malaysia mengaku telah melepaskan para pelaku yang mengancam bunuh personel grup band Radja setelah mereka membayar jaminan. 

Besaran jaminan yang dibayar pun ternyata tidak terlalu besar, cuman RM 10.000 atau sekitar Rp 34 juta.

Kepala Polisi Johor, Datuk Kamarul Zaman Mamat mengatakan, uang jaminan itu adalah prosedur normal dalam hukum Malaysia.

“Jaminan polisi (dibebaskan) itu, artinya jaminan polisi ini bukan untuk memberikan uang kepada polisi, melainkan jaminan polisi untuk memastikan bahwa tersangka hadir dan bekerja sama dalam penyelidikan.

"Kami masih akan menyelidiki tuduhan anggota kelompok jika ada kesalahan, termasuk unsur penyelewengan uang seperti yang dituduhkan," katanya dalam jumpa pers seperti dikutip dari Harian Metro, pada Rabu 15 (3/2023).

Datuk Kamarul Zaman Mamat pun mengaku sudah menelpon personel Radja atas perkembangan kasus yang menimpa mereka.

Polisi mengatakan, pelaku yang diamankan sebanyak dua orang.

Diberitakan sebelumnya, Radja mengaku mendapat ancaman pembunuhan setelah menggelar konser di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor Bahru, pada Sabtu (11/3/2023) pukul 23.15 waktu setempat.

Vokalis Radja, Ian Kasela, berujar telah terjadi kesalahpahaman dengan pihak penyelenggara yang berujung pada hinaan dan ancaman pembunuhan yang dilontarkan kepada mereka.

Ian Kasela menyampaikan, peristiwa ancaman pembunuhan pada pukul 23.15 itu sangat mengejutkan mereka.

“Ini kali pertama kami datang ke Johor dan kami sangat menghargainya. Usai konser, kami disuruh menunggu karena ada perwakilan dari kedutaan yang ingin berfoto dengan Radja,” ucap Ian Kasela, sebagaimana dikutip dari Harian Metro.

“Kami juga diberitahu bahwa seorang menteri juga ingin mengambil foto dan kami sangat senang karena kami memahami bahwa ini adalah kerja sama dengan pemerintah. Begitu pula di Indonesia, kami menghargai hal ini,” sambungnya.

Namun, setelah ditunggu, kata dia, tidak ada satu pun dari mereka yang datang.

“Para penggemar yang berfoto bersama kami pun sudah selesai dan secara bertahap mereka mulai meninggalkan lokasi untuk pulang,” kata Ian Kasela melalui sambungan telepon kepada Harian Metro.

Dia bercerita, dirinya bersama personel Radja lainnya tiba-tiba didatangi oleh 15 orang pengawal dengan dua orang laki-laki mewakili panitia konser yang marah-marah sambil menuding mereka.

“Kami tidak tahu apa-apa dan mencoba mengerti. Awalnya kami pikir itu prank karena konser ini sukses. Kami masih senang saat itu. Itu karena tidak ada satu insiden pun terjadi selama konser atau fans kecewa dengan penampilan kami," ungkap Ian Kasela. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved