Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Seleb

Band Radja Diancam Dibunuh Saat Konser di Malaysia, Diduga Gara-gara Salah Paham

an Kasela Cs membuka penyebab ancaman pembunuhan dan penyekapan yang mereka terima.

Editor: Sesri
Tangkapan layar kanal YouTube Trans Tv Official
Personil Radja 

TRIBUNPEKANBAR.COM - Band Radja mendapat ancaman pembunuhan dan penyekapan usai menggelar konser di Johor Bahru Malaysia.

Ian Kasela Cs membuka penyebab ancaman pembunuhan dan penyekapan yang mereka terima.

Ia mengatakan hal itu disebabkan karena kesalah pahaman atau miss communication antara penyelenggara dan tim dari band Radja.

Ian Kasela sempat mengunggah sebuah video yang menampilkan rekaman suara dari Farid selaku pihak event organizer.

Farid membeberkan masalah yang terjadi hingga akhirnya muncul ancaman pembunuhan karena adanya perubahan jadwal meet and greet yang mendadak tak disetujui olehnya.

Dalam rekaman tersebut Farid tak mengabulkan permintaan penyelenggara yang ingin menggelar meet and greet di lokasi dan jam yang baru.

"Acaranya dibuat di Hard Rock Cafe di Puteri Harbour, selepas konser. Saya sudah sampaikan rencana itu ke Ian dan Ian pun setuju," kata Farid dikutip Tribunnews.com dari Instagram Ian Kasela, Sabtu (18/3/2023).

Baca juga: Sudah Ada Yang Tawar, Ian Kasela Akan Lepas Kacamata Hitamnya Jika Sampai Rp 100 Juta

Farid menyebut Reezan, selaku promotor dan panitia penyelenggara disebut lupa menyampaikan kabar tersebut.

Karena dianggap mendadak maka permintaan itu pun ditolak oleh Farid gegara dianggap mengganggu waktu persiapan Radja.

"Dia waktu itu bilang, 'Bro, bawa artis kamu jam 6.30 sampai jam 7.30'. Saya jawab, 'Maaf, artis saya tidak bisa, karena mereka harus siap-siap untuk konser' seperti itu," beber Farid.

Setelah itu tak ada konfirmasi lanjutan lagi dari pihak penyelenggara, Farid pun mengira pihak penyelenggara memaklumi penolakannya itu.

Rupanya acara meet and greet tetap digelar tanpa ada kehadiran personel Radja, hal itu kemudian diketahui menjadi akar permasalahannya.

Sebab para penonton yang telah hadir dalam meet and greet merasa kecewa karena tak ada band Radja di acara tersebut.

Pihak penyelenggara justru menyalahkan band Radja atas kejadian itu.

"Yang datang dua orang pihak EO yang langsung nendang meja," kata Seno Aji Wibowo sang drummer dikutip dari acara Pagi-pagi Ambyar di YouTube Trans TV, Kamis (16/3/2023).

Awalnya, Seno sempat mengira bahwa kejadian tersebut hanyalah sebuah prank.

"Jadi dia nendang beberapa meja, terus marah nunjuk-nunjuk bahkan maki-maki itu."

"Awalnya kita pikir nge-prank, soalnya nggak ada alasan juga mereka melakukan itu," sambung Seno.

 

Tidak hanya itu, mereka juga selalu dibentak-bentak dan diminta untuk diam.

Radja mencoba untuk meredam suasana dengan membentak balik, namun hal itu malah membuat oknum tersebut membentaknya lagi hingga terjadi kontak fisik.

"Jadi kita dibentak 'You mati, You orang Indonesia, tidak boleh macam-macam di sini'," kata Seno menirukan situasi kala itu.

"Kalau dalam bahasa kita (Indonesia) 'Kalau gue dengar lo masih sekitar sini, Kuala Lumpur, Johor, sekitarnya, lo semua mati.' Berkali-kali ya, tanpa alasan jelas," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, menurut keterangan Ian Kasela, vokalis dari Band Radja ia mengaku didorong oleh dua pelaku.

Sementara Seno diminta untuk duduk di lantai, lalu kedua pasangan itu mulai memaki dan terlibat kontak fisik.

Karena kejadian itu, para personil Band Radja masih berputar dan berpikir keras atas apa yang terjadi.

Mereka menuturkan, jika kejadian itu di lakukan oleh dua pelaku dari negara tetangga.

"Terduga pelaku ada dua orang, yang satu bekerja di kementerian pariwisata, yang satunya lagi dia salah satu donatur juga," kata Seno.

"Satu warga negara Malaysia, satu warga negara Singapura," sambungnya.

Mereka bahkan mengaku masih trauma usai kejadian tersebut.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved