Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lukas Enembe Ogah Minum Obat dari KPK, Kenapa? Benny Wenda Tuntut Bebaskan Lukas Enembe

Lukas Enembe ogah minum obat dari KPK , kenapa? Sementara itu pentolan KKB Papua , Benny Wenda tuntut bebaskan Lukas Enembe

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Lukas Enembe Ogah Minum Obat dari KPK, Kenapa? Benny Wenda Tuntut Bebaskan Lukas Enembe 

Inilah yang disebut Kapolda Papua sebagai ‘insiden kecil’ – membunuh seorang warga sipil Papua Barat bukanlah apa-apa bagi pasukan pendudukan Indonesia.

"Perlakuan Lukas Enembe tak lepas dari sikapnya yang semakin vokal menentang kebijakan kolonial Indonesia di Papua Barat .

Dia menentang pembagian Indonesia atas Papua Barat menjadi provinsi baru, sebuah taktik memecah belah dan menguasai yang dirancang untuk mencuri sumber daya alam kita dan memungkinkan militerisasi lebih lanjut di desa kita.

Pembagian provinsi adalah bagian dari paket pembaharuan 'Otonomi Khusus' kolonial, yang hanya membawa kehancuran selama dua puluh tahun atas nama 'pembangunan'.

Otonomi Khusus berarti pembunuhan dan mutilasi empat warga sipil Papua Barat oleh tentara Indonesia.

Itu berarti penghancuran gunung dan hutan kita untuk perkebunan dan tambang baru seukuran Jakarta.

Lebih dari 600.000 orang Papua Barat telah menandatangani petisi yang menolak program 'Otonomi Khusus' palsu.

Ketika dia berbicara menentang pembagian provinsi baru, Enembe berbicara untuk rakyat," papar Benny Wenda .

Lebih lanjut Benny Wenda mengatakan, penangkapan Lukas Enembe menunjukkan bagaimana Indonesia menanggapi perbedaan pendapat, bahkan dari tokoh-tokoh yang menerima keberadaan mereka secara ilegal di tanah Papua.

"Kita tidak bisa melupakan bahwa Lukas Enembe menjadi sasaran meskipun bekerja di dalam institusi Indonesia.

Kita juga tidak boleh melupakan banyak pemimpin Papua Barat yang meninggal secara misterius selama tiga tahun terakhir.

Setidaknya enam belas telah meninggal sejak tahun 2020, banyak dari mereka sendiri, di rumah sakit atau hotel.

Ada kecurigaan yang kuat dan beralasan bahwa mereka diracuni.

Inilah mengapa Gubernur Enembe harus segera dibebaskan, tidak ada orang Papua Barat yang aman dalam tahanan Indonesia, apalagi orang yang sudah dalam kondisi kesehatan yang buruk," tuduh Benny Wenda .

Benny Wenda juga mengatakan, peristiwa ini mengingatkan pada apa yang terjadi tahun lalu, ketika Zode Hilapok meninggal sepuluh bulan setelah penangkapannya karena mengibarkan bendera Bintang Kejora pada 1 Desember 2021.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved