Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lukas Enembe Ogah Minum Obat dari KPK, Kenapa? Benny Wenda Tuntut Bebaskan Lukas Enembe

Lukas Enembe ogah minum obat dari KPK , kenapa? Sementara itu pentolan KKB Papua , Benny Wenda tuntut bebaskan Lukas Enembe

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Lukas Enembe Ogah Minum Obat dari KPK, Kenapa? Benny Wenda Tuntut Bebaskan Lukas Enembe 

Hilapok sudah sakit ketika ditangkap, tetapi Indonesia menolak merawatnya di rumah sakit sipil.

Sebaliknya, mereka membawanya ke rumah sakit militer Bhayangkara, di mana perawatannya dirahasiakan.

Indonesia tidak menginginkan perdamaian di Papua Barat .

Mereka menginginkan ketegangan dan kekerasan, mereka ingin Papua Barat tetap menjadi zona perang untuk membenarkan pengerahan pasukan yang semakin banyak.

Lebih dari 25.000 pasukan tambahan telah dikerahkan ke Papua Barat sejak pemberontakan pada tahun 2019.

Peningkatan militerisasi yang dramatis ini telah menciptakan perpindahan massal, hingga 100.000 orang mengungsi akibat operasi militer selama empat tahun.

Saat Indonesia membersihkan Papua Barat dari penduduk aslinya, mereka membangun jalan raya besar dan perkebunan yang merusak ekologi di tempat mereka.

Di Papua Barat, kepentingan bisnis dan militer adalah satu hal yang sama.

"Penangkapan ini terjadi saat Indonesia meningkatkan kampanye mereka untuk menutupi pendudukan mereka.

'Rainforest OPEC' baru yang mereka bentuk dengan Brasil dan DRC adalah PR murni, tabir asap yang mereka bangun saat mereka terus menghancurkan hutan hujan kita.

Presiden Joko Widodo juga baru-baru ini mengumumkan bahwa dia “sangat menyesalkan” pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa lalu di Indonesia.

Tapi genosida di Papua Barat bukanlah kejahatan masa lalu yang harus diabaikan atau dimintai maaf – itu terjadi sekarang," singgung Benny Wenda .

Benny Wenda menambahkan, terlepas dari upaya Indonesia, masalah Papua Barat tidak akan hilang.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia telah mencoba untuk masuk ke Papua Barat selama bertahun-tahun, tetapi telah dilarang oleh Jakarta.

Indonesia mengabaikan keinginan 18 negara di Forum Kepulauan Pasifik dan 79 negara di Organisasi Negara-negara Afrika, Karibia, dan Pasifik dengan menolak masuknya PBB.

"Tidak peduli berapa banyak dari kita Indonesia yang menangkap, memukuli, atau membunuh, kita akan terus berjuang sampai perjuangan penentuan nasib sendiri selesai," semangat Benny Wenda dalam rilis resminya.

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved