Berita Kampar

Daging Sapi Sempat Tembus 170 Ribu Per Kg, Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik di Kampar

Pedagang di Pasar Bnagkinang Kampar mengatakan, harga daging sapi sempat menyentuh Rp 170 ribu per kilogram di awal memasuki bulan puasa

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing
Suasana pembeli yang berbelanja di Pasar Bangkinang Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (26/3/2023) Harga daging sempat tempbus Rp 170 ribu per kg kini kembali turun jadi Rp 150 ribu per kg. 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Harga sejumlah kebutuhan pokok naik di Kampar. Kenaikan harga paling signifikan pada daging sapi dan cabai merah.

Indra Nazarudin, seorang pedagang di Pasar Bangkinang Kecamatan Bangkinang Kota menyebutkan, harga daging sapi menyentuh Rp 170 ribu per kilogram saat memasuki bulan Ramadan.

"Pas Balimau Kasai kemarin, harga daging sempat Rp 170 ribu (per kg)," katanya kepada Tribunpekanbaru.com , Minggu (26/3/2023).

Harga kembali turun saat memasuki Puasa Ramadan. Pada Minggu (26/3/2023), harga pasaran daging dibanderol berkisar Rp 150 ribu per kg.

Meski ada penurunan, tetapi masih tetap di atas harga normal yang bukan dalam Bulan Suci Ramadan. Harga daging yang diasumsikan normal yaitu Rp 120 ribu per kg.

Kenaikan harga cukup terasa juga terjadi pada cabai merah. Indra mengatakan, harga cabai merah dari Sumatera Barat menembus Rp 50 ribu per kg pada Minggu (26/3/2023).

"Harga cabai dari sebelumnya Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu. Terus naik ke Rp 45 ribu. Sekarang sudah Rp 50 ribu," kata Indra yang juga Ketua Persatuan Pedagang Plaza Bangkinang (PPPB) kepada Tribunpekanbaru.com .

Selain itu, harga telur juga naik. Harga dihitung dengan satuan papanan (egg tray). Tiap papan berisi 30 butir telur.

Indra menyebutkan, harga telur menembus Rp 55 ribu per papan pada Minggu (26/3/2023).

Sebelum bulan puasa, masih di harga sekitaran Rp 48 ribu per papan.

"Lainnya, rata-rata sayur mayur naik. Kentang juga naik. Bawang merah juga naik 2 ribu sampai 3 ribu," ujarnya.

Menurut dia, tidak ada faktor transportasi atau alam yang meneyebabkan harga naik. Pemasok menaikkan harga ke pedagang.

Ia mengatakan, permintaan meningkat di awal bulan puasa. Sehingga pemasok menaikkan harga sedikit, lalu diikuti pedagang kepada pembeli.

"Kalau karena masalah transpor, dari pemasok lancar. Nggak ada masalah. Ini mungkin karena permintaan tinggi di bulan puasa," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved