Israel Kembali Kacau, Puluhan Ribu Masyarakatnya Menggelar Demonstrasi Menentang Kebijakan Netanyahu

Israel kembali bergejolak, puluhan ribu warga menggelar aksi protes di jalanan ibu kota Tel Aviv.

Penulis: M Iqbal | Editor: Ilham Yafiz
AFP
Israel Kembali Kacau, Puluhan Ribu Masyarakatnya Menggelar Demonstrasi Menentang Kebijakan Netanyahu 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Israel kembali bergejolak, puluhan ribu warga menggelar aksi protes di jalanan ibu kota Tel Aviv.

Puluhan ribu warga Israel telah bergabung dalam protes menentang rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk merombak peradilan, meskipun ketegangan melonjak setelah dua serangan mematikan sehari sebelumnya.

Protes terhadap rencana tersebut, yang dihentikan bulan lalu karena gelombang pemogokan dan demonstrasi massal, terjadi di tengah gelombang kekerasan di Israel dan wilayah pendudukan Palestina.

Diberitakan Aljazeera, ketika pengunjuk rasa berunjuk rasa di Tel Aviv pada hari Sabtu, pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina di Tepi Barat yang diduduki, kata kementerian kesehatan Palestina. Ahed Salim, 20, terkena di bagian dada dan perut oleh peluru tajam di Azzun dekat Qalqilyah, kata kementerian itu.

Secara terpisah, militer Israel mengatakan tiga roket diluncurkan dari Suriah menuju wilayah Israel. Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas peluncuran roket, yang tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa.

Di sekitar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, puluhan ribu jemaah diharapkan untuk shalat malam di tengah kekhawatiran tentang kemungkinan terulangnya serangan polisi Israel pada malam hari minggu ini yang diikuti oleh rentetan roket ke Israel dan serangan udara Israel di Gaza dan Lebanon selatan.

Orang-orang Israel juga gelisah setelah tabrakan mobil di Tel Aviv pada hari Jumat yang menewaskan seorang pria Italia dan melukai lima turis lainnya, beberapa jam setelah serangan penembakan menewaskan dua saudara perempuan Israel dan melukai ibu mereka di dekat pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Netanyahu telah memobilisasi pasukan cadangan polisi perbatasan dan memerintahkan tentara untuk memperkuat posisi keamanan untuk mencegah kemungkinan masalah, di tengah seruan untuk tenang dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved