Azerbaijan Dan Armenia Kembali Memanas, Kedua Negara di Ambang Perang
Armenia dan Azerbaijan telah berperang dua kali atas Karabakh, yang telah berada di bawah pendudukan Armenia selama tiga dekade.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Rusia menyatakan "keprihatinan serius" di tengah meningkatnya ketegangan antara Azerbaijan dan Armenia atas Karabakh.
Komentar dari kementerian luar negeri datang sehari setelah Azerbaijan mendirikan pos pemeriksaan di satu-satunya jalur darat ke Karabakh, yang memicu kemarahan dari Armenia.
Armenia dan Azerbaijan telah berperang dua kali atas Karabakh, yang telah berada di bawah pendudukan Armenia selama tiga dekade.
Moskow menengahi gencatan senjata setelah pertempuran terbaru pada tahun 2020 dan menempatkan penjaga perdamaian di sepanjang satu-satunya jalan yang menghubungkan Karabakh ke Armenia, koridor Lachin.
"Kami menyatakan keprihatinan serius kami tentang situasi di dalam zona tanggung jawab penjaga perdamaian Rusia di Karabakh," kata kementerian luar negeri Rusia seperti dilansir dari Daily Sabah, Selasa (25/4/2023).
Pernyataan itu juga memperingatkan terhadap "langkah sepihak" yang melanggar gencatan senjata.
Di bawah perjanjian gencatan senjata, Azerbaijan harus menjamin jalan yang aman melalui koridor tersebut.
Azerbaijan, bagaimanapun, mengatakan pihaknya mendirikan pos pemeriksaan pada hari Minggu "untuk mencegah pengangkutan ilegal tenaga kerja, senjata, ranjau."
Ia menambahkan pos pemeriksaan itu "akan dilaksanakan bersama dengan pasukan penjaga perdamaian Rusia."
Armenia membantah klaim itu sebagai "dalih yang dibuat-buat dan tidak berdasar" dan mengatakan langkah itu melanggar gencatan senjata.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa "situasinya tidak mudah, membutuhkan upaya tambahan."
Analis menekankan bahwa Moskow tidak ingin merusak hubungan dengan pelindung Azerbaijan Türkiye atas Armenia.
Pakar independen Arkady Dubnov mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) sudah ada "gangguan permanen di Yerevan sehubungan dengan tindakan Rusia."
Dia mengatakan Moskow dipandang menunjukkan "impotensi atau keengganan untuk menekan Azerbaijan."
Sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Armenia mengandalkan Rusia untuk dukungan militer dan ekonominya.
| Alasan Keluarga Sheila Pilih Diam soal Cek Mahar Rp 3 Miliar dari Kakek Tarman |
|
|---|
| UPDATE Dosen di Jambi Dihabisi Mantan Sang Polisi: Bripda Waldi Dipecat |
|
|---|
| Tulisan 'Die' Ditemukan di Samping FN, Siswa yang Diduga Picu Ledakan di SMA 72 Jakarta Utara |
|
|---|
| Polisi Malaysia Kaget Saat Mau Tilang, Ternyata Pengemudinya Anggota TNI dan Pemain Persib |
|
|---|
| Rp 1000 Jadi Rp 1? Menkeu Purbaya Bersiap Redenominasi Rupiah: Simak Dampaknya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/tentara-armenia-menembakkan-artileri-saat-bertempur-melawan-azerbaijan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.