Tegas! Kepala Kemenkumham Riau Akan Pecat Petugas yang Terlibat Narkoba

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - "Coba-coba kalian bermain narkoba, akan saya pecat!". Inilah peringatan keras Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Mhd. Jahari Sitepu.

Pernyataan tegas itu disampaikannya saat memberi pengarahan kepada petugas di tiga Satuan Kerja Pemasyarakatan di Rumbai, Pekanbaru, Senin (15/5/2023).

Pernyataan itu berlaku bagi petugas yang memakai, maupun bahkan menyeludupkan narkoba ke dalam Lapas atau Rutan. "Tidak ada ampun," tegasnya.

"Jangan ada pengkhianat dalam organisasi. Saya gak main-main, kalau kalian tidak percaya, silahkan buktikan omongan saya ini," tegas Kakanwil lagi.

Ia bahkan menyebut Nusa Kambangan bagi petugas yang terbukti bersalah dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

"Seketika kalian bermain narkoba, ditangkap dan divonis, maka langsung saya pindahkan ke Nusa Kambangan. Catat itu!," tandas Jahari.

Ia mengatakan bagi petugas yang merasa terlibat, masih ada waktu untuk bertaubat sebelum tertangkap. Ia meminta berhenti bermain narkoba.

"Jangan lagi bermain narkoba. Sayangi anak istri kalian. Sayangi keluarga kalian yang telah bangga terhadap kalian. Jangan sampai buat malu keluarga apalagi institusi ini," tuturnya.

Hadir dalam agenda tersebut yaitu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Riau, Mulyadi. Berikut Kepala Lapas Narkotika Kelas IIB Rumbai, Sugiharto, bersama Kepala LPKA Kelas II Pekanbaru, Sugiyanto, dan Kepala Lapas Terbuka Kelas III Rumbai, Efendi Parlindungan Purba.

Jahari mengingatkan hal yang pertama yaitu agar seluruh petugas bekerja berdasarkan tiga Prinsip Pemasyarakatan. Yaitu Maju plus Back To Basic.

"Maju plus Back To Basic yang dicanangkan Bapak Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga," tandasnya. Ia meminta pimpinan harus saling mengingatkan dengan jajarannya.

Pada kesempatan itu, Jahari mengajak seluruh jajaran mengikrarkan diri dan berjanji secara bersama-sama untuk tidak terlibat dengan narkoba. Petugas juga diajak menyatakan diri siap diberhentikan apabila melanggar janji tersebut.

Selain itu, Jahari juga mewanti-wanti pungutan liar dalam kepengurusan PB/CB/CMB dan remisi atau pungutan lain terhadap layanan yang diberikan kepada WBP.

"Berantas peredaran HP dan fungsikan wartelsuspas dalam lapas/rutan/LPKA. Lakukan pemutakhiran data bagi WBP yg blm memiliki NIK dalam rangka pemilu dan pastikan lapas/rutan/LPKA dalam keadaan aman, kondusif dan terkendali," katanya.

Kakanwil berpesan beberapa hal. Seperti pengecekan kondisi sarpras Lapas terutama instalasi listrik kantor maupun blok hunian dilakukan berkala. Bahkan sampai counter berita negatif dengan mempublikasikan kegiatan positif UPT.

Pengarahan itu ditutup dengan kegiatan tanya jawab dengan petugas. Kemudian pemeriksaan tes urin. Hasil tes urin petugas, semua negatif. (Rilis)