Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Viral, Merasa Tak Pernah Berbuat Salah, Bripka Andry Anggota Brimob Polda Riau Ngaku Dimutasi Demosi

Personil Sat Brimob Menggala Junction Polda Riau Bripka Andry Darma Irawan meminta keadilan agar mutasi dipertimbangkan, merasa tak punya kesalahan

|
facebook/AnDrimob Svt Riau
Viral di media sosial curhat personel Brimob Polda Riau bernama Bripka Andry Darma Irawan dimutasi demosi merasa tidak pernah berbuat kesalahan. 

Namun, Dansat Brimob Polda Riau mengaku sama sekali tak pernah menerima uang tersebut.

"Saya tidak ada menerima uang tersebut.Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi kepekanbaru" Setelah itu saya dan ibu kembali pulang. Ibu saya merasa pusing dan terjatuh sehingga saya membawa ibu saya berobat." ungkapnya.

Melalui unggahannya itu, Bripka Andry Darma lantas mengunggah bukti transfer uang ratusan juta kepada komandan di kesatuannya.

Uang tersebut khusus ke rekening pribadi Danyon, berbeda dengan dana kebutuhan yang ia perintahkan.

Serta ada juga yang Bripka Andry serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus Simamora dibuktikan dengan chat WhatsApp.

"Sampai bulan februari 2023 saya sudah mengirimkan sejumlah *650 jutaan* ke rekening pribadi Danyon saya dengan nomor rekening 172****7473 Bank Mandiri an. Petrus Hottiner Simamora ada bukti-bukti transfernya.

"Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu. Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan," sambungnya.

Sebelum dimutasi, Bripka Andry rupanya sempat diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan.

Namun, Namun Bripka Andry mengku sudah berusaha mencari dan itu dan hanya dapat menyerahkan uang 10 juta kepada Kompol Petrus.

Beberapa hari kemudian, Kompol Petrus meminta data dan lokasi dimana saja Bripka Andrydapat uang setoran tersebut.

Ia pun menyerahkan datanya lewat chat WhatsApp pribadi Kompol Petrus hingga tak lama berujung dimutasi.

"Selain saya ada juga 6 anggota lain yang memberi setoran tiap bulannya sejumlah 5 juta perorang agar bisa bebas tugas dan hanya apel Rabu Pagi dan Jum'at pagi yang disebut anggota Freelance.Saya ada bukti chat Grupnya.Namun mereka tidak dimutasi seperti saya." katanya.

Bripka Andry kemudian melapor ke Polda Riau dan diproses Bid Paminal Propam Polda Riau.

Namun hingga saat ini, tidak ada perlindungan hukum terhadap Bripka Andry setelah membongkar kasus tersebut.

"Saya belum masuk dinas karena mengurus ibu saya yang sakit serta keluarga saya khawatir dengan keselamatan saya.Mohon kiranya dapat membantu saya dalam permasalahan ini Mohon ijin Bapak Kapolri, Saya Masih Cinta Polri." ungkapnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved