Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kabut Tebal Selimuti Pekanbaru

BMKG Pekanbaru Pastikan Kabut Pagi Ini Bukan Asap Karhutla, Tapi Fenomena Ini

BMKG Pekanbaru memastikan kabut asap yang muncul pada Selasa (15/8/2023) pagi ini bukanlah kabut asap akibat Karhutla seperti yang dikhawatiran warga

Penulis: Alex | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Alexander
BMKG Pekanbaru memastikan kabut asap yang muncul pada Selasa (15/8/2023) pagi ini bukanlah kabut asap akibat Karhutla. 


TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memastikan kabut asap yang muncul pada Selasa (15/8/2023) pagi ini bukanlah kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) seperti yang dikhawatirkan warga.

Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yasir P mengatakan, fenomena ini terjadi dikarenakan suhu permukaan bumi yang lebih dingin, sehingga uap air yang berada di atas permukaan mencapai suhu titik embun.

"Uap air tersebut kemudian mengalami proses kondensasi menjadi titik air kecil yang melayang di permukaan bumi," kata Yasir melalui pesan WhatsApp, Selasa pagi.

Dia juga menjelaskan, kondisi ini dikenal sebagai kabut atau fog.

Karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak panik, karena fenomena kabut tersebut perlahan akan menghilang.

"Kabut ini akan memudar seiring dengan munculnya sinar matahari. Jadi masyarakat jangan panik," imbaunya.

Sebelumnya, warga Pekanbaru di berbagai kecamatan dihebohkan dengan kabut yang muncul pagi ini, Selasa (15/8/2023).

Bahkan jarak pandang di beberapa tempat tampak cukup pendek, di antaranya di kawasan Panam Pekanbaru, bahkan hanya sekitar 200 m di kawasan Jalan Melati Indah.

"Pagi ini warga komplek perumahan kami banyak yang pada keluar melihat fenomena kabut, karena sangat jarang Pekanbaru kondisinya seperti ini, tapi terasa juga ada embunnya," ujar Riki, seorang warga Kualu Panam kepada Tribun.

Awalnya banyak warga mengira kabut yang muncul merupakan asap, yang sudah mulai hadir seperti beberapa tahun sebelumnya, namun setelah dicium tidak ada tercium aroma asap.

"Kami sangat khawatir tadi kalau kabut asap mulai muncul lagi seperti bencana asap beberapa tahun lalu, tapi aromanya tidak seperti bau asap. Tapi bagaimanapun kami tetap khawatir," ujar Weni, seorang warga Kecamatan Marpoyan Damai.

( Tribunpekanbaru.com / Alexander )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved