Durasi Belajar Mengajar Online Dipersingkat, Sekali Pertemuan Hanya 30 Menit

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Proses belajar mengajar secara daring atau online untuk siswa SMA sederajat di Pekanbaru mulai berjalan Senin (9/10/2023).

Dalam pembelajaran secara daring ini pihak sekolah membatasi waktu pembelajaran.

Seperti yang dilakukan di SMA Negeri 5 Pekanbaru. Jadwal masuk belajar disekolah ini tidak sama dengan hari normal seperti biasa.

Pada pembelajaran daring ini proses belajar mengajar dimulai pukul 07.30 WIB.

Lebih lambat 30 menit dari hari biasa yang mulai masuk belajar pukul 07.00 WIB.

"Jam pelajaran nya juga lebih singkat, kalau hari biasa satu jam pelajaran itu 45 menit kalau daring ini kita batasi satu pelajaran itu 30 menit," kata Kepala SMA Negeri 5 Pekanbaru, Elmi Gurita, Senin (9/20/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: Udara Tidak Sehat, Siswa SMA di Pekanbaru Mulai Belajar Online

Baca juga: FOTO: Udara Tidak Sehat, SMAN 5 Pekanbaru Mulai Terapkan Belajar Daring

Baca juga: FOTO: Guru Mengajar Secara Daring di Sekolah Akibat Kabut Asap di Pekanbaru

Elmi mengungkap, meski pembelajaran dilakukan secara daring atau online, para guru tetap diwajibkan datang ke sekolah.

Mereka memberikan pembelajaran kepada siswa dari sekolah. Sementara siswa dari rumah masing-masing.

Guru sengaja diminta hadir ke sekolah karena beberapa alasan.

Diantaranya agar kepala sekolah mudah dalam mengawasi para guru selama proses pembelajaran secara daring ini.

Selain itu, di sekolah ini fasilitas pendukung pembelajaran secara online juga sudah lengkap.

Sehingga bisa dimanfaatkan oleh guru dengan baik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring.

"Alhamdulillah untuk sarana di sekolah kita sudah mendukung, wifi kita cukup besar kapasitas," katanya.

Seperti diketahui, terhitung mulai Senin,(9/10/2023) hari ini, seluruh siswa SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta di Provinsi Riau melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara Daring atau online.

Kebijakan ini diambil oleh Dinas Pendidikan Ria karena pemantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di beberapa wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Riau saat ini menunjukkan kualitas udara dengan level "TIDAK SEHAT".